Gerakan Donasi Bencana Hidrometeorologi: Sumbar Kombinasikan Bantuan Kemanusiaan, Konservasi, dan Ruang Ekspresi Publik

  • Whatsapp
Pemberian Bibit Pohon dan Edukasi Lingkungan pada Donatur” di area Car Free Day (CFD) sekitar GOR H. Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat. Ist

Padang, 7 Desember 2025 – Sekelompok anak muda yang tergabung dalam Eco Sisters Community menginisiasi gerakan “Gerakan Donasi Bencana Hidrometeorologi Sumbar: Pemberian Bibit Pohon dan Edukasi Lingkungan pada Donatur” di area Car Free Day (CFD) sekitar GOR H. Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu (7/12).

Aksi ini menjadi bagian dari Green Innovation Week (GROW) dalam Program Pendidikan Green Leadership Indonesia (GLI) Batch 5 yang diselenggarakan oleh Institut Hijau Indonesia, dan dirancang sebagai respons atas rangkaian banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Barat pada akhir November hingga awal Desember 2025.

“Kami ingin mengubah cara pandang bahwa donasi bencana tidak berhenti pada bantuan sembako atau logistik saja. Melalui gerakan ini, setiap donatur tidak hanya membantu korban bencana hidrometeorologi, tetapi juga ikut berinvestasi dalam pencegahan bencana di masa depan lewat penanaman pohon,” ujar Fahma Furqani, Ketua Eco Sisters Community.

Donasi Plus Edukasi, Konservasi, dan Ruang Harapan

Dalam laporan kegiatannya, Eco Sisters Community menjelaskan bahwa gerakan ini menggunakan model “Donasi Plus Edukasi dan Konservasi”. Setiap warga yang berdonasi tidak hanya menyumbang untuk korban bencana, tetapi juga menerima:

Bibit pohon yang sesuai dengan karakter ekologis Sumatera Barat.

Edukasi singkat mengenai hubungan antara kerusakan lingkungan dan meningkatnya risiko bencana.

Stiker edukasi sebagai pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam.

Pos penggalangan dana yang didirikan di kawasan CFD berfungsi ganda sebagai booth edukasi lingkungan. Melalui poster, spanduk, dan penjelasan langsung, tim menyampaikan bagaimana deforestasi, penebangan liar, dan hilangnya tutupan vegetasi di hulu memperparah dampak hujan ekstrem dan memicu banjir bandang maupun longsor.

Selain itu, Eco Sisters Community juga menyediakan ruang khusus bagi para donatur untuk menuliskan harapan dan doa mereka bagi lingkungan Sumatera Barat. Papan atau media harapan ini menjadi sarana refleksi publik: donatur dapat mengekspresikan komitmen, pesan, dan impian mereka tentang masa depan lingkungan Sumbar yang lebih hijau dan tangguh terhadap bencana. Aktivitas ini memperkuat dimensi psikososial aksi, karena donasi tidak hanya berwujud materi, tetapi juga aspirasi dan kepedulian yang terdokumentasi.

Merespons Krisis Ekologis dan Sosial di Sumbar

Bencana hidrometeorologi yang terjadi di Sumatera Barat tidak dipandang semata sebagai peristiwa alam, tetapi juga sebagai krisis ekologis dan sosial. Kombinasi antara kerusakan lingkungan di hulu dan fenomena cuaca ekstrem yang dipicu perubahan iklim membuat banyak wilayah di Sumbar menjadi sangat rentan terhadap bencana.

Melalui aksi ini, Eco Sisters yang berupaya menghubungkan bantuan kemanusiaan jangka pendek dengan mitigasi ekologis jangka panjang. Pemberian bibit pohon kepada donatur diorientasikan sebagai langkah kecil namun strategis untuk mengembalikan fungsi ekologis lahan, terutama ketika bibit tersebut ditanam di lahan-lahan yang berpotensi mendukung konservasi.

Pembagian Peran dan Kolaborasi

Aksi di lapangan dilaksanakan dengan pembagian tugas yang jelas di antara anggota kelompok: ketua, sekretaris, koordinator lapangan, perlengkapan, dokumentasi, dan konsumsi. Setiap anggota bertanggung jawab atas aspek tertentu mulai dari perencanaan, edukasi, hingga dokumentasi kegiatan.

Kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi dengan lembaga kemanusiaan dan jejaring komunitas lokal, serta memanfaatkan momentum keramaian CFD agar pesan lingkungan dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat. Melalui pendekatan tatap muka, tim mendorong interaksi dialogis dengan donatur mengenai jenis tanaman, cara penanaman, perawatan bibit, serta pentingnya menjaga tutupan vegetasi di kawasan hulu.

Untuk menjaga keberlanjutan, tim memberikan panduan singkat perawatan bibit dan membuka ruang komunikasi lanjutan bagi donatur yang ingin melaporkan perkembangan tanaman mereka.

Harapan Replikasi dan Dukungan Kebijakan

Dalam rekomendasi yang tercantum dalam laporan, Eco Sisters Community mendorong pemerintah daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk mempertimbangkan model “Donasi Plus Konservasi” sebagai bagian dari program mitigasi dan rehabilitasi bencana di Sumatera Barat.

Masyarakat dan komunitas lokal juga diajak untuk memaknai bencana bukan hanya sebagai musibah yang memerlukan respons darurat, tetapi juga sebagai peringatan pentingnya pemulihan lingkungan melalui penanaman pohon dan penguatan tutupan lahan di daerah hulu.

Melalui gerakan ini, Eco Sisters Community berharap tumbuh kesadaran kolektif bahwa donasi untuk korban bencana dapat sekaligus menjadi investasi ekologis untuk masa depan, terutama dalam menghadapi bencana hidrometeorologi yang kian sering terjadi akibat kombinasi cuaca ekstrem dan kerusakan lingkungan.

Related posts