MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG – Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang menggelar program medical check up gratis bagi seluruh guru dan tenaga kependidikan. Sebanyak 60 orang mengikuti pemeriksaan kesehatan menyeluruh di Poskestren, Senin (30/9/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan UPTD Puskesmas Koto Katiak. Pemeriksaan yang disediakan cukup komplet: pengukuran tinggi dan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, gula darah, kolesterol, hingga rekam jantung (EKG). Para peserta juga mendapat kesempatan konsultasi langsung dengan dokter.
Pimpinan Pesantren KAUMAN, Dr. Derliana, MA., menekankan pentingnya kesehatan pendidik sebagai fondasi pendidikan berkualitas.
“Guru yang sehat, baik fisik maupun mental, bisa fokus mendidik santri secara optimal. MCU ini adalah investasi nyata untuk SDM pesantren. Kami sangat berterima kasih kepada Puskesmas Koto Katiak atas kerja samanya,” kata Ummi Derli.
“Pertama Kali Ikut MCU Selengkap Ini”
Salah satu guru, Ustadz Zulfadhly, S.Pd., tak menyembunyikan kebahagiaannya. Ini adalah kali pertama ia mengikuti pemeriksaan kesehatan yang begitu lengkap.
“Sangat memudahkan karena tidak perlu ke rumah sakit. Saya jadi tahu kondisi kesehatan saya secara menyeluruh. Yang paling berharga bisa konsultasi langsung dengan dokter. Terasa sekali pesantren benar-benar memperhatikan kesejahteraan kami,” ujarnya.
Kepala UPTD Puskesmas Koto Katiak, Irda Yulia, SKM., menyambut baik inisiatif pesantren.
“Kami sangat mengapresiasi kepedulian Pesantren KAUMAN terhadap kesehatan keluarga besarnya. MCU sangat penting untuk deteksi dini masalah kesehatan. Kerja sama ini sejalan dengan visi kami meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk di lingkungan pendidikan,” jelasnya.
Harapan Jadi Program Rutin
Dr. Derliana berharap kegiatan ini bukan sekadar program sekali jalan. Pesantren merencanakan MCU berkala, setidaknya setahun sekali, untuk memantau perkembangan kesehatan pendidik.
“Kami juga berencana memperluas cakupan: seminar kesehatan, edukasi gaya hidup sehat, bahkan melibatkan santri. Dengan langkah preventif ini, kita dapat menjalankan tugas lebih prima untuk mencetak generasi unggul,” pungkasnya.
Antusiasme peserta terlihat dari antrean panjang konsultasi dokter. Ini menandakan tingginya kebutuhan layanan kesehatan yang mudah diakses di tempat kerja. (TR)






