Gubernur Ikuti Ritual Kendi Nusantara, Buya Dr. Gusrizal Gazahar: Tak Usah Berlindung dengan Niat Karena Perbuatan yang Keliru

  • Whatsapp
Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa (Foto: Dok. Istimewa)

MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — Ketum MUI Sumbar Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa mengungkapkan Realese kominfo tak sesuai dengan berita awal. Mana bisa tanah sekepal tanah dan air sagaluak membawa yang demikian. Simbol itu membawa makna. Makna kalau tak masuk ranah sunnatullah berarti masuk ranah aqidah.

“Itu pelajaran dasar dalam ilmu tauhid.
Kalau mau mengklarifikasi, mengapa ke DPRD, si fulan dan si anu. Yang mengingatkan adalah ulama, klarifikasi kepada mereka supaya bisa diluruskan.
Kalau tak ada melihat ritual kata gubernur, bukan berarti tak ada. Lihatlah rangkaian kegiatan dari mulai perintah membawa tanah, kehadiran presiden, penghimpunan tanah dan penanamannya dengan cara yang mudah terlihat di videonya. Kemudian perlu dilihat kegiatan itu dari asal muasalnya dan siapa yang melakukannya. Jadi pekerjaan infokom Sumbar dan Gubernur adalah sikap melawan kepada nasehat”.

Read More

“Saya sudah menduga karena mereka tak akan mau menerima nasehat.
Saya sampaikan kepada umat bahwa apa yang dilakukan gubernur itu tidak tepat dan menganut perbuatan khurafat serta bisa membawa kepada kesyirikan.
Jangan dipelintir lagi ! Kalimat saya, “bisa membawa kepada kesyirikan”.

“Tak usah berlindung dengan “niat” karena perbuatan yang keliru, tak bisa dibenarkan dengan niat yang baik.
Niat itu memang menentukan amal tetapi cara juga harus sesuai syari’at. Niat saja tidak cukup untuk menyatakan perbuatan itu benar”

.

“Sekali lagi saya ingatkan, tak perlu dibawa ke ranah politik. Mengapa klarifikasinya ke DPRD dan orang-orang yang belum tentu paham,” tegas Buya

Related posts