MINANGKABAUNEWS.com, GARUT, JAWA BARAT – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah meninjau langsung proses inovatif pengolahan kopi berbasis energi panas bumi di Geothermal Kamojang, Kabupaten Garut, Jumat (18/7). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menghadiri acara panen raya dan pelepasan ekspor kopi hasil program PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Acara yang turut dihadiri Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM serta jajaran direksi Pertamina Group ini memperlihatkan integrasi energi terbarukan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pertanian kopi.
“Saya sangat terkesan dengan pendekatan PGE di Kamojang. Pemanfaatan uap panas bumi sebagai sumber energi untuk mengeringkan kopi merupakan terobosan yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga meningkatkan nilai tambah bagi petani,” ujar Mahyeldi.
Kopi Kamojang, yang dipasarkan dengan merek Canaya Geothermal Coffee, telah berhasil menembus pasar internasional, termasuk Eropa dan Asia. Proses pengeringan kopi dilakukan di rumah pengering geothermal yang memanfaatkan langsung uap panas bumi dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang. Inovasi ini terbukti menekan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi produksi.
Data internal PGE menunjukkan bahwa teknologi ini mampu mengurangi emisi karbon setara (CO₂e) hingga 4 ton per tahun dan menambah pendapatan petani binaan lebih dari Rp180 juta per tahun.
Mahyeldi menegaskan potensi Sumatera Barat dalam pengembangan energi panas bumi cukup besar, terutama di wilayah Solok Selatan, Pasaman, dan Agam. Ia menyatakan kesiapannya untuk mereplikasi model serupa di Sumbar melalui kolaborasi dengan Kementerian ESDM dan mitra strategis lainnya.
“Jika model ini bisa kita bawa ke Sumbar, kita tidak hanya membangun ekonomi masyarakat, tapi juga mempercepat transisi energi bersih di tingkat akar rumput,” kata Mahyeldi. “Sinergi antara energi terbarukan dan sektor pertanian seperti ini adalah masa depan pembangunan berkelanjutan.”
PGE saat ini memposisikan diri sebagai pelopor pemanfaatan energi panas bumi di luar sektor kelistrikan. Program rumah pengering geothermal di Kamojang menjadi bukti konkret bahwa energi bersih dapat menjadi bagian dari ekosistem ekonomi lokal.
Rangkaian acara ditutup dengan panen bersama, pelepasan ekspor kopi ke mancanegara, dan kunjungan lapangan ke rumah pengering geothermal. Gubernur Mahyeldi menyebut kunjungan ini sebagai langkah awal untuk mendorong kolaborasi lintas sektor yang menggabungkan inovasi, keberlanjutan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. (adpsb/bud)






