Hadiri Talkshow International di UM Sumbar, Alya Lawindo Ajak Kaum Muda Lestarikan Budaya Minang dan Agama

  • Whatsapp
Talkshow international bersama Alya Lawindo mahasiswa American University, Washington DC Aktivis Minang di Amerika, Rabu, (11/1)

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — BEM UM Sumbar menggelar talkshow international bersama Alya Lawindo mahasiswa American University, Washington DC Aktivis Minang di Amerika di convention Hall UM Sumbar Prof Ahmad Syafei Maarif, Rabu, (11/1/2023).

Alya berminat sekali karena waktu kecil kita kemana-mana selalu putar lagu Minang, di rumah pun kalau ada video, putar video Minang.

Read More

Menurutnya penting untuk melestarikan budaya minang agar tidak luntur kendati berada di negeri orang.

Sejak usia enam tahun, Alya mulai belajar tarian dan nyanyian Minang. Keterampilannya terus diasah. Kini dia fasih berbahasa Minang, pandai bermain biola, bermain Randai, teater khas Minangkabau, hingga berpantun.

Bersama Rumah Gadang USA, dia telah tampil dalam berbagai pertunjukkan di seluruh AS.

Tidak hanya ajari anak mengaji, Alya Lawindo juga mempromosikan budaya minang di negeri Paman Sam.

“Mengikuti bermacam festival di antaranya Richmond Folklife Festival, Smithsonian Folklife Festival, the Kennedy Center, dan negara bagian lain. Di samping itu kami sering mengisi acara budaya di KBRI Washington DC,” paparnya yang juga seorang guru ngaji dan pemain biola

Dan saat pandemi, dia diundang mengisi seminar virtual sebagai “padusi milenial” oleh Minang Diaspora Network baru-baru ini.

“Kekuatan anak minang dengan jadi diri sendiri sesuai nilai ABS SBK, bukan budaya orang lain,” tuturnya.

Katanya, suku Minang bermukim di Sumatera Barat, meski kini orang Minang sudah tersebar hampir ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan dunia.

Katanya, adat minang adalah aturan serta tata cara yang berlaku dalam kehidupan harian masyarakat Minangkabau.

“Kawula muda harus diberi bekal pendidikan agama, adat dan budaya, agar mereka tidak salah dalam melangkah apalagi berada di negeri orang,” tegasnya

Sementara itu, Direktur pusat Study Islam Minangkabau Isral Naska mengatakan krisis identitas, banyak mahasiswa belum mengenal sumbang 12, “kita berterima kasih kepada Alya yang telah penuhi undangan UM Sumbar, seorang aktivis perempuan yang lahir di Amerika tetapi masih terpati nilai-nilai minangkabau,” imbuhnya

Warek II UM Sumbar, Dr. Mursal mengucapkan selamat datang Alya Lawindo ke ranah minang.

Dia mengatakan kegiatan ini sangat baik untuk melestarikan nilai budaya Minangkabau. “Kesan saya Alya lebih minang dari ornag yang lahir di minang, dia sangat pas bahasa minang,” tuturnya.

Suku Minangkabau memiliki sejuta pesona. pesona Minang bukan hanya terlihat dari destinasi wisata, akan tetapi kebudayaan, kulinernya yang lezat, etnis yang beragam, serta berbagai keseniannya yang semarak. pesona ini bukan hanya terkenal di Nusantara, akan tetapi melegit hingga kancah internasional.


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts