Haris Prayudi: BPJS Kesehatan Bukittinggi Terapkan Sistem Rujukan Berjenjang

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, BUKITTINGGI – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya memastikan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat, dan sesuai kebutuhan medis.

Salah satu wujud nyata dari upaya tersebut adalah penerapan sistem rujukan berjenjang, di mana setiap peserta diarahkan untuk terlebih dahulu mendapatkan pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik, atau dokter keluarga sebelum melanjutkan pengobatan ke rumah sakit apabila dibutuhkan.

Read More

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi Haris Prayudi, mengatakan bahwa sistem rujukan berjenjang menjadi pilar penting dalam menjaga mutu pelayanan kesehatan dan pemerataan akses bagi seluruh peserta JKN. Melalui sistem ini, peserta diharapkan memperoleh pelayanan sesuai kompetensi fasilitas kesehatan (Faskes) dan tingkat keparahan penyakit yang dialami.

“FKTP merupakan garda terdepan dalam pelayanan kesehatan JKN. Di sana peserta mendapatkan pemeriksaan awal, diagnosis, serta pengobatan untuk penyakit ringan dan sedang. Hanya apabila kondisi medis memerlukan penanganan lanjutan, barulah peserta dirujuk ke rumah sakit,” kata Haris dalam keterangannya baru-baru ini.

Ia menambahkan, mekanisme tersebut tidak dimaksudkan untuk membatasi akses peserta, melainkan untuk memastikan bahwa sumber daya kesehatan, terutama di rumah sakit, dapat digunakan secara efektif. Dengan demikian, rumah sakit dapat fokus menangani kasus-kasus yang lebih kompleks.

“Banyak masyarakat yang berpikir kalau sakit harus langsung ke rumah sakit. Padahal, sebagian besar penyakit dapat diselesaikan di tingkat pertama. Melalui sistem ini, pelayanan menjadi lebih tertib dan sesuai kebutuhan medis,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Haris menerangkan bahwa rujukan hanya diberikan atas dasar indikasi medis, bukan karena keinginan pribadi peserta. FKTP berperan menentukan apakah kondisi peserta dapat ditangani di tingkat pertama atau perlu penanganan lanjutan di rumah sakit.

“Prinsipnya sangat sederhana mulai dari peserta mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan medisnya, bukan sekadar keinginan. Dengan mengikuti alur ini, proses pelayanan justru menjadi lebih cepat dan terarah,” tuturnya.

Selain itu, kata Haris juga menyampaikan bahwa saat ini BPJS Kesehatan tidak hanya memperkuat implementasi di lapangan, Namun, juga mengedepankan transformasi digital layanan kesehatan, salah satunya melalui aplikasi Mobile JKN. Melalui aplikasi ini, peserta dapat mengakses berbagai fitur, termasuk pendaftaran antrean online, pengecekan status rujukan, hingga melihat riwayat pelayanan kesehatan.

“Digitalisasi ini membuat peserta lebih mudah mengakses informasi dan menghemat waktu. Dengan Mobile JKN, peserta dapat memantau proses layanan tanpa harus datang langsung ke faskes,” ungkap Haris.

Manfaat sistem rujukan berjenjang ini turut dirasakan oleh Budihin (60), salah seorang peserta JKN asal Kota Bukittinggi. Ia mengaku sempat mengalami keluhan pada bagian tenggorokan dan memulai pemeriksaan di Puskesmas terdekat hingga harus menerima rujukan ke faskes tingkat lanjut.

“Awalnya saya pikir saya hanya merasa demam biasa saja, sehingga ada peradangan di tenggorokan dan membengkak dibagian leher, Namun ternyata tidak demikian, dokter di puskesmas bilang perlu adanya pemeriksaan tingkat lanjutan karena harus di ct scan dibagian leher tersebut.”

“Beruntung rasanya saat ini saya dijelaskan oleh dokter di Puskesmas, sehingga saya bisa mendapatkan perawatan sesegera mungkin dan alhamdulillah sudah di operasi. Setelah mengalaminya langsung, ternyata alurnya mudah dan jelas,” kata Budi.

Menurut Budi, pelayanan yang diterimanya sangat membantu. Ia juga aktif menggunakan aplikasi Mobile JKN untuk memantau antrean dan histori pelayanan.

“Semuanya gratis dan tidak ribet. Selama kita ikut alurnya, semua proses cepat dan tertib. Saya sangat terbantu dengan adanya JKN. Jika dihitung mungkin tidak terbayang berapa uang yang harus dikeluarkan untuk satu operasi ini,” tuturnya. (*)

Related posts