MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Pemerintah Kota Padang menggelar Karnaval Kota Tua sebagai bagian dari perayaan Hari Jadi Kota (HJK) ke-356, menampilkan kekayaan budaya dan keberagaman etnis yang menjadi identitas kota ini. Ribuan warga dan wisatawan memadati kawasan Kota Tua untuk menyaksikan parade budaya yang dimulai dari Klenteng HTT di Kampung Cina hingga Jembatan Siti Nurbaya.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, yang hadir bersama Wakil Wali Kota Maigus Nasir, menegaskan pentingnya keberagaman sebagai kekuatan utama pembangunan kota. “Karnaval ini membuktikan bahwa Padang adalah kota inklusif, tempat berbagai budaya hidup harmonis. Inilah kekuatan yang akan terus kami rawat demi masa depan Padang yang gemilang,” ujar Fadly.
Acara ini menjadi bagian dari tema besar “Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City”, yang sejalan dengan visi Kota Padang untuk meraih pengakuan sebagai kota gastronomi dunia dari UNESCO. Berbagai kegiatan digelar untuk mendukung tema tersebut, mulai dari pasar kuliner khas Taste of Padang Experience Market, Lomba Selaju Sampan di Sungai Batang Arau, hingga forum ekonomi dan budaya.
Rangkaian HJK tahun ini juga mencakup Padang Fashion Summit, Donor Darah, Fun Run, Padang Great Sale, Rakornas ICCN, Festival Telong-Telong, Kempo Wali Kota Cup, hingga Talks on Taste: Nasi Padang as a Brand. Tidak hanya itu, agenda berskala internasional turut hadir, seperti kapal latih TNI AL KRI Bima Suci dan peserta IMBI ASEAN Ride 2025.
Karnaval budaya menampilkan representasi dari berbagai suku seperti Minangkabau, Batak, Tionghoa, Jawa, Sunda, hingga Nias. Masing-masing kelompok menyuguhkan tarian, pakaian adat, dan musik tradisional dalam semangat harmoni. Atmosfer jalanan Kota Tua pun dipenuhi warna-warni kostum dan irama etnik yang memikat.
Salah satu wisatawan mancanegara, Edward (51) asal Prancis, mengaku terkesan dengan kekayaan budaya Padang. “Awalnya saya pikir Padang hanya tentang Minangkabau. Tapi saya baru sadar bahwa kota ini multikultural dan sangat terbuka. Ini lebih dari sekadar pertunjukan—ini pelajaran budaya,” ungkapnya.
Edward, bersama istri dan dua anaknya, singgah di Padang sebelum melanjutkan perjalanan ke Mentawai untuk berselancar. “Kami sangat menikmati kuliner Padang yang kaya bumbu, tapi yang paling berkesan adalah keramahan masyarakatnya. Kota ini punya energi positif dan daya tarik yang kuat,” ujarnya.
Dengan rentang kegiatan hingga 10 Agustus, Padang memanfaatkan momentum perayaan HJK untuk memperkuat daya saing kota di sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan budaya, menjadikan keberagaman sebagai aset strategis menuju panggung global.






