MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Kota Padang menggelar Musyawarah Daerah (Musda) sebagai langkah strategis memperkuat sinergi organisasi dan mendorong peningkatan mutu pendidikan anak usia dini (PAUD) Aisyiyah. Kegiatan berlangsung Kamis (19/6/2025) di Aula Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Barat, dihadiri para guru PAUD Aisyiyah dari seluruh kecamatan, pimpinan daerah Aisyiyah, serta perwakilan dari Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumatera Barat.
Ketua IGABA Kota Padang periode sebelumnya, Herlina, menekankan pentingnya Musda sebagai wadah pembaruan dan pemantapan visi organisasi.
“IGABA bukan sekadar organisasi profesi guru PAUD, tapi juga ujung tombak dakwah dan pendidikan karakter. Karena itu, forum Musda menjadi penting untuk menyelaraskan gerak organisasi dengan kebutuhan zaman,” ujarnya.
Mengusung tema “Menguatkan Peran Strategis IGABA dalam Meningkatkan Mutu PAUD Aisyiyah Menuju Generasi Emas Indonesia”, Musda berlangsung dalam suasana demokratis, partisipatif, dan penuh semangat kolaboratif. Berbagai isu strategis dibahas, termasuk peningkatan kompetensi guru, inovasi pembelajaran, hingga penguatan manajemen kelembagaan PAUD.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Padang, Hildawati, menegaskan bahwa keberadaan IGABA harus terus diperkuat dalam bingkai sinergi dan semangat berkemajuan.
“Forum ini bukan hanya evaluasi program, tapi juga penentuan arah ke depan. Kepengurusan baru harus memiliki visi yang jelas, serta mampu membawa IGABA Kota Padang makin adaptif dalam menjawab tantangan pendidikan usia dini,” ujarnya.
Ketua PAUD Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumatera Barat, Dr. Hj. Rosniati Hakim, M.Ag, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan Musda yang dinilai partisipatif dan penuh semangat perubahan.
“Guru-guru PAUD Aisyiyah adalah pejuang sunyi! yang mencetak peradaban. IGABA harus menjadi ruang tumbuh dan bergerak. Dan yang lebih penting, IGABA di setiap daerah perlu melangkah seiring dan selangkah dengan Majelis PAUD-Dikdasmen serta Dinas Pendidikan setempat,” tegas Rosniati.
Menurutnya, sinergi ini penting agar kebijakan dan program kerja IGABA dapat selaras dengan kebijakan struktural dan kontekstual pendidikan daerah. Dengan demikian, gerak organisasi tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan menjadi bagian dari orkestrasi besar pendidikan nasional.
Salah seorang peserta Musda yang enggan namanya disebut, menyampaikan harapannya agar IGABA dapat semakin memperhatikan peningkatan kapasitas dan kualitas Pembelajaran sebagai pendidikan.
“Kami sangat mendambakan pelatihan-pelatihan yang kontekstual dan aplikatif, terutama untuk pembelajaran berbasis karakter dan pendekatan Islami. IGABA bisa menjadi jembatan bagi itu semua,” ujarnya.
Musyawarah ditutup dengan pemilihan ketua baru IGABA Kota Padang periode 2025–2030 yang berlangsung secara musyawarah mufakat. Selain itu, dihasilkan pula sejumlah rekomendasi strategis, antara lain penguatan pelatihan guru, digitalisasi pembelajaran, serta pengembangan kurikulum PAUD yang selaras dengan nilai-nilai Aisyiyah.
Dengan selesainya Musda ini, IGABA Kota Padang diharapkan menjadi motor penggerak transformasi pendidikan anak usia dini yang inklusif, bermutu, dan berkarakter Islami, serta siap menyongsong Indonesia Emas 2045.






