MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Industri Kecil Menengah (IKM) pangan bawang goreng DKUKMPP Pemerintah Kabupaten Solok gelar studi tiru ke Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.
Selain IKM pangan bawang goreng DKUKMPP, ikut juga Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Solok (Dekranasda) bersama Dinas KUKMPP.
Aris Risma Sinarmas, Direktur CV. Monita Food Kuningan menyampaikan selamat datang kepada rombongan Dinas KUKMPP dan Dekranasda Kabupaten Solok.
Di jelaskan Aris, CV. Monita Food berfokus kepada hilirisasi untuk program pengolahan aneka jenis hasil dari bawang merah, bawang putih dan rempah-rempah lainnya.
Sementara, Subkoordinator Bidang UKM Industri Diskoperindag Kabupaten Kuningan, Uut Sutin, SP, mengungkapkan Kuningan merupakan sentra bawang merah. CV Monita merupakan salah satu rumah produksi bawang yang telah ekspor produknya hingga ke Belanda.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, drh. Kennedy Hamzah, menyebutkan yang jadi fokus saat ini adalah pengembangan industri kecil, dengan hasil bawang yang mencapai 216 ribu ton. Ketika harga bawang turun, maka ini mengganggu roda perekonomian masyarakat kita.
“Melalui pengembangan industri bawang akan memberikan alternatif dan solusi dalam pemanfaatan bawang dan menjaga kestabilan harga” Sebutnya.
Sekretaris Dekranasda Kab. Solok, Yenti Nova melalui pengembangan Industri Bawang Goreng ini dapat menjadikan salah satu solusi bagi kita, jika nantinya harga bawang mengalami penurunan maka kita dapat hilirisasi kepada industri-industri produk olahan bawang sebagaimana yang dilakukan di Kabupaten Kuningan.
“antinya kita dapat saling berbagi ilmu dalam pengolahan bawang, dimana saat ini kami dari Kabupaten Solok telah membawa beberapa sampel bawang merah untuk nantinya kita telaah kelebihan dan kekurangannya dibanding bawang jenis lainnya” Ujar Yanti.***