Inilah Arahan Perdana Ketua PWM Sumbar Terpilih Dr. Bakhtiar Mengawali Tahun 2023

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Mengawali tahun masehi 2023, Ketua  PW Muhammadiyah Sumbar terpilih Dr. Bakhtiar menghadiri talk show sebuah stasiun TV swasta di Padang, Senin, (2/1/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Bachtiar, mengatakan Masyarakat Sumbar memiliki harapan besar kepada Muhammadiyah Sumbar sesuai dengan tema Muswil ke-42 yakni memajukan Sumbar memajukan ummat.

Read More

“Tidak ada yang lebih dari yang lain yang ada hanya semangat kolektif kolegial, ketua hanya didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting,” ujar Dr. Bakhtiar yang juga mantan wartawan tersebut.

Terkait formasi PWM Sumbar, katanya, Saat ini kita masih menyusun formasi sambil menunggu SK dari PP Muhammadiyah.

Lanjutnya, Muswil bukan memilih ketua pemilihan dilakukan secara kolektif, dirinya saja tidak tahu siapa yang mengusulkanya di muspim. Anggota Muspim terdiri dari 103 orang. Dari 103 anggota Muspim mengusulkan 106 nama. Dari 106 nama kemudian dilakukan verivikasi menjadi 61 orang. Kemudian 61 orang dibawa ke arena Muspim untuk disahkan, setelah itu 61 nama dikerucutkan di arena muspim. Dari 39 nama yang dipilih di Muspim dibawa ke Muswil untuk dipilih jadi 13 nama. Selanjutnya 13 nama melalui rapat pleno menunjuk satu orang untuk menjadi ketua dimana prosesnya berlangsung selama dua menit.

PWM Sumbar 2022-2027 Diisi Tokoh Senior, Menengah dan Muda

Semangat kolaborasi dan sinergitas tokoh senior, menengah dan Muda menjadi kunci PWM Sumbar 2022-2027.
Kemudian munculnya tokoh senior dan muda sebagai bagian dari kemajemukan warga Muhammadiyah.
Diketahui formasi PWM Sumbar 2022-2027 antara lain Bakhtiar (Ketua), Apris (Sekretaris), Sobhan Lubis, Marhadi Efendi, Ki Jal Atri Tanjung, Murisal, Yosmeri Yusuf, Firdaus An, Zaim Rais, Abdul Salam, Muhammad Najmi, Zaitul Ikhlas dan Ismail Novel.

Program PW Muhammadiyah Sumbar 5 tahun

Dia mengatakan tidak ada bongkar pasang program, program PWM Sumbar merujuk pada program muswil dan melanjutkan program PWM sebelumnya.
Ia juga menceritakan Sumbar memiliki 400 unit AUM, 57 panti asuhan, dan sejumlah lembaga keuangan.

Dia juga menekankan kini PWM fokus pada konkritisasi AUM, penguatab pendidikan dan penguatan ekonomi Muhammadiyah.

Selanjutnya tidak kalah pentingnya aspek kebijakan publik, menurutnya, pemerintah seyogyanya melibatkan Muhammadiyah dan ormas lainnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi syariah. “Kan aneh bicara keagamaan dan pendidikan ormas tidak dibawa sata,” tuturnya.

Dalam hubungan kemitraan dengan pemerintah, lanjutnya, mana yang baik akan kita dukung habis-habisan begitu juga kalau menyimpang kita perbaiki dengan memberikan masukan yang membangun.

Menghadapi Tahun Politik

PW Muhammadiyah Sumbar mendorong kader-kader potensialnya yang memiliki minat politik untuk terjun sebagai legislatif maupun eksekutif di seluruh tingkatan tentunya dorongan penuh PWM. Dorongan dalam bentuk memaksimalkan fungsi dua lembaga yakni LHKP dan lembaga kajian strategis.

Muhammadiyah tidak anti pati dengan poltik apalagi partai politik karena bagi Muhammadiyah memandang bahwa politik itu penting dan bagian dari dakwah sebagaimana Khittah Denpasar 2002. Bersamaan dengan itu didorong pula agar para kader yang berminat dipersilakan berkiprah secara sungguh-sungguh dalam perjuangan politik praktis.

Related posts