ISI Padangpanjang Kukuhkan Wisudawan dan Wisudawati Sebanyak 358 Orang, Termasuk 24 Orang Pascasarjana

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM,PADANG PANJANG – Sebanyak 358 orang Wisudawan dan Wisudawati telah dikukuhkan Civitas Akademika Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang dalam agenda Wisuda Program Sarjana dan Magister Periode I Tahun Akademik 2024-2025 di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam, Selasa (16/9/2025).

Rektor ISI Padangpanjang Febri Yulika menekankan kepada Wisudawan Wisudawati agar menerapkan ilmu pengetahuan yang ditelah digali selama pendidikan sehingga berdampak di tengah masyarakat.
Khususnya dalam memajukan ilmu pengetahuan dalam bidang Seni dan Budaya.

Read More

“Karena dikti saintek juga menekankan sinergitas antara dunia pendidikan dan dunia industri,” terangnya.

Febri Yulika juga mendorong aspek pengabdian nyata alumni ISI Padangpanjang baik kompetensi yang sudah diperoleh akademik maupun non akademik. Guna mencapai tujuan hasil kerja nyata ketekukan dan komitmen dalam mewujudkan inspirasi dalam bidang seni budaya secara berkelanjutan.

“Ketika anda dikukuhkan menjadi alumni, harus menjadi alumni yang berdampak,” ungkap Febri Yulika.

Rektor ISI Padang Panjang berharap 358 orang Wisudawan Wisudawati menjadi agen perubahan dan mengimplementasikan perkembangan ilmu seni dan budaya.

“Dengan sinergitas yang membangun antata dunia pendidikan dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat,” ungkap Febri Yulika.

Febri Yulika bersama jajaran Civitas Akademika ISI Padang Panjang juga berharap wisudawan dan wisudawati menegakkan sikap dan falsafah adanya adab diatas ilmu.

“Setinggi apapun ilmu tetap utamakan akhlak,” pungkas Febri Yulika.

Acara Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026 Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, menghadirkan Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemdiktisaintek, Dr. Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., dengan tema “Reformasi Birokrasi: Tantangan Menuju Tata Kelola Transparan, Akuntabel, dan Efisien dalam Mewujudkan Kampus Berdampak.”

Dalam sambutannya, Dr. Bhimo menyampaikan apresiasi atas peran ISI Padangpanjang sebagai penjaga dan pengembang kekayaan budaya Minangkabau dan Indonesia. Menurutnya, keberhasilan kampus ini tidak hanya terletak pada lahirnya seniman berbakat, tetapi juga pada komitmen institusi terhadap tata kelola yang baik.

Beliau menegaskan bahwa reformasi birokrasi merupakan fondasi penting dalam mewujudkan Kampus yang berdampak. Transparansi menjadi kunci membangun kepercayaan publik, akuntabilitas memastikan setiap program memberi manfaat nyata, sementara efisiensi memungkinkan optimalisasi sumber daya yang terbatas agar hasilnya dirasakan lebih luas.

Dr. Bhimo juga menyoroti tantangan khusus yang dihadapi pendidikan seni, yakni bagaimana menyeimbangkan kebebasan kreativitas dengan sistem tata kelola yang tertib dan akuntabel. Selain itu, digitalisasi menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk mendokumentasikan, melestarikan, dan menyebarkan karya seni tradisional ke tingkat global.

“Bayangkan jika setiap Wisudawan ISI Padangpanjang menjadi entrepreneur kreatif yang sukses. Dampaknya bukan hanya pada perekonomian daerah, tetapi juga pada pelestarian dan pengembangan budaya bangsa,” ujarnya. (Edi Fatra).

Related posts