MINANGKABAUNEWS.com, SANAA – Israel melancarkan serangan balasan ke Houthi dengan menghantam ibu kota Yaman, Sanaa, pada Kamis kemarin [Detik](https://news.detik.com/internasional/d-8130848/balas-houthi-israel-lancarkan-serangan-udara-ke-ibu-kota-yaman) . Serangan udara masif ini menewaskan 2 orang dan melukai 48 lainnya, kata juru bicara Kemenkes Yaman yang dikuasai Houthi, Anis al-Asbahi.
Serangan kali ini berbeda dari sebelumnya. Israel tak main-main dengan mengirim lebih dari 11 jet tempur yang menghujani berbagai target strategis di jantung kekuasaan Houthi, termasuk kompleks kepresidenan yang jadi markas militer kelompok pemberontak itu.
**Target Strategis Dihantam**
“Organisasi musuh Zionis telah melancarkan sederet serangan udara langsung yang menyasar warga sipil, tempat pelayanan dan perumahan di pusat ibu kota Sanaa,” tulis al-Asbahi di platform X dengan nada marah.
Yang bikin serangan ini mencekam: Israel tak hanya menyasar fasilitas militer, tapi juga area pemukiman dan layanan publik. Korban sipil pun tak terhindarkan.
**Pencarian Korban Hilang Berlanjut**
Tim penyelamat dan pertahanan sipil Houthi masih sibuk mencari korban yang hilang di reruntuhan. Al-Asbahi menegaskan operasi pencarian terus berlanjut karena dikhawatirkan ada korban yang masih terjebak di bawah puing-puing.
Serangan ini menjadi eskalasi terbaru dalam perang saling serang antara Israel dan Houthi. Sebelumnya, kelompok Houthi berhasil menyerang Eilat, Israel, dengan drone yang melukai 22 orang [CNBC Indonesia](https://www.cnbcindonesia.com/news/20250925060413-4-669976/pertahanan-israel-bobol-houthi-yaman-menyerang-korban-berjatuhan) .
**Siklus Balas Dendam Tanpa Akhir**
Konflik Israel-Houthi terus memanas sejak kelompok Yaman ini menyatakan dukungan terhadap Gaza. Houthi berjanji akan terus menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina, sementara Israel bertekad membalas setiap serangan dengan kekuatan penuh.
Yang mengkhawatirkan: serangan kali ini menunjukkan Israel makin berani menyasar jantung kekuasaan Houthi di Sanaa. Kompleks kepresidenan yang jadi target utama merupakan simbol kekuatan politik dan militer kelompok pemberontak itu.
Pertanyaannya: apakah serangan balasan ini akan menghentikan agresi Houthi, atau justru memicu pembalasan yang lebih dahsyat? Dengan korban sipil yang terus berjatuhan, perang proxy di Timur Tengah tampaknya masih jauh dari kata selesai.






