Jalan Maut Sitinjau Lauik Akhirnya Digarap, Proyek Rp 2,7 Triliun Dikebut

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Tikungan tajam, tanjakan curam, dan jurang menganga di pinggir jalan. Itulah potret ruas Jalan Sitinjau Lauik yang menghubungkan Padang dan Solok selama ini. Kini pemerintah pusat memastikan pembangunan jalan layang di ruas itu dikebut.

Deputi Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko IPK Muhammad Rachmat Kaimuddin meninjau langsung progres pembangunan, Senin pekan ini. “Kami memastikan pengerjaan proyek ini,” ujarnya di lokasi.

Dari hasil peninjauan, kondisi jalan dinilai sangat mengkhawatirkan. Belokan tajam, pendakian ekstrem, dan sisi jalan yang bersinggungan langsung dengan jurang menjadi ancaman nyata. “Terutama untuk kendaraan besar seperti truk, sangat tidak aman atau cukup berbahaya,” kata Rachmat.

Pembangunan flyover senilai Rp 2,793 triliun ini melibatkan Kementerian PUPR, Pemprov Sumbar, dan PT Hutama Panorama Sitinjau Lauik melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. Setelah rampung, segmen jalan akan lebih landai dengan putaran yang jauh lebih aman.

Proyek ini bukan sekadar soal keselamatan. Jalan layang itu juga akan mempercepat distribusi hasil bumi dan logistik dari Sumbar ke provinsi tetangga.

Gubernur Sumbar Mahyeldi mengakui pengerjaan proyek terlambat. “Saya sudah sampaikan persoalan di lapangan kepada Wakil Menteri ATR/BPN,” katanya. Ia khawatir keterlambatan ini berdampak pada kebijakan pemerintah pusat.

Untuk mempercepat, Pemprov telah berkoordinasi intensif dengan Kementerian ATR/BPN membahas kesesuaian teknis dan administrasi. “Kami terus berupaya mempercepat pengerjaannya,” ujar mantan Wali Kota Padang itu.

Kini tinggal menunggu apakah komitmen mempercepat pembangunan ini benar-benar terwujud di lapangan.

Related posts