“Jan Cameh Katiko Susah, Jan Takabua Katiko Lai ” Roda Itu Berputar

  • Whatsapp

Oleh:Edo Tri Maulana
Mahasiswa Sastra Minangkabau,Universitas Andalas

Roda hidup selalu berputar kita tidak akan pernah tahu posisi kita akan diatas atau dibawah.Jikalau Pada suatu hari kamu terlupa dimana tempat kamu menaburkan benih niscaya hujan kan memberitahukan mu dimana kau menanamnya,karena itu taburkan kebaikan di atas bumi dan dibawah langit manapun serta kepada siapapun walaupun kamu tidak tahu dimana dan kapan kamu kan dapat hasilnya.

Tanamlah kebajikan walaupun bukan di tempatnya karena kebaikan itu takkan sia-sia dimanapun dia di tanah beberkan perbuatan baik dimana-mana maka anda akan menerima balasannya. Jangan bersikap sombong dan jahat ketika berada di atas apalagi tidak sedang berada di atas (surah al-isra 17 ayat 7).

Ada pepatah minang yang berbunyi “jan cameh katiko susah,jan takabua katiko lai” apa sih maknanya?

Jan cameh katiko susah artinya ketika kita berada pada titik terendah jangan kita merasa cemas atau khawatir atas apa yang sedang diterima.Dalam menjalani dan memperjuangkan kehidupan ini ada kalanya kita lelah adakalanya kita merasa tidak mungkin bisa berjuang dan bertahan melawan kerasnya kehidupan.

Jika seekor burung yang hinggap di pohon tidak pernah takut dan khawatir kalau ranting yang dipijak itu akan patah,meskipun ranting itu hanya seukuran Satu helai rambut. Karena kepercayaannya bukan terletak pada ranting, tapi burung itu selalu percaya pada sayapnya sendiri.Seorang pemenang tidak pernah menjadi lemah dengan semua masalah yang dia hadapi,seorang pemenang ketika dia jatuh tersungkur maka dia akan bangkit lagi-lagi dan lagi.Karena dia tahu kalau yang bisa membuat dia sukses hanya dirinya sendiri bukan orang lain. Tuhan selalu memberikan jalan keluar atas berbagai masalah yang terjadi kepada seluruh orang didunia ini.Jika kamu hanya diam dan merata maka masalah yang kamu hadapi akan tetap menjadi masalah tanpa ada solusi dan jalan keluarnya. Orang minang dikenal dengan sifat pantang menyerah.

Jan takabua katiko lai artinya jangan kita sekali-sekali terkabur akan keadaan kita yang berada atau sedang senang. Takabua/takabur adalah kesombongan yang ditampakkkan kepada orang banyak.Sombong yang dimaksud ialah sombong dengan kekayaan dan sombong dengan harta.

Setiap kekayaan yang kita miliki itulah hanyalah titipan Allah dan bersifat sementara.Jika kita lalai dengan kekayaan maka kekayaan kita itu akan membawa kita akan kepada kekemiskina.Ingat jangan sombong saat naik daun,ada saatnya musim gugur dan pada saat itu daun akan jatuh menjadi sampah dan tidak berguna.

Ketika sedang berada ingat pula ketika kita sedang dibawah.Sebagai orang minang tentu sangat harus jauh dari kata sombong. Hai Jangan terlalu uforia ketika kamu berada di atas karena itu sifatnya sementara tetaplah membumi kan hari esok adalah rahasia ilahi ketika posisimu sekarang berada di atas Ingatlah jangan jadi kacang lupa kulitnya.

Tanamkan diri kamu bawa Dulu kamu pernah berada di posisi bawah hal tersebut menghindari sikap terlena berlebihan saat anda berada diatas.Bersikaplah bijak terhadap kondisimu sekarang tidak mudah memang bersikap bijak ketika sedang di posisi atas namun alangkah baiknya kita bersikap bijak dengan yang sedang kita rasakan.Bersikap apa adanya bersikaplah secara wajar dan apa adanya.

Samakin jauah kaki malangkah,semakin banyak pulo yang tacaliak,samakin banyak pulo yang basuo.Jan lupa bersyukur kok mujua nan tasuo,kok malang nan takijok,jan manyarah apolai maupek,ingek apopun situasinyo ado pelajaran yang bisa diambiak jikok diinok manuangkan.

Sebagai urang minang pangana jan capek buntu dan hati jan capek gadang jikok dipuji. Dalam hidup nasib malang dan mujua itu hal yang biasa,yang tidak boleh itu menyerah apalagi pasrah.


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts