Jangan Lengah Waspada, Megatrus Selat Sunda dan Mentawai yang Mengancam Berpotensi Gempa dan Tsunami

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Jangan menjadikan diri kita resah akan info itu, namun tetap waspada. Hal ini dikatakan Akmal S.Sos yang mana beliau adalah pegiat kebencanaan dan juga pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan di Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat.

Zona Megathrust diseismic GAP Kepulauan Mentawai, terutama di Kepulauan Siberut masih memiliki potensi gempa bumi yang signifikan, dapat mencapai magnitudo 8,9 Skala Richter (SR).

Read More

Menurut Kepala Center of Disaster Monitoring and Eart Observation Universitas Negeri Padang (UNP) Pakhrur Razi, S.Pd.,M.Si., Ph.d (sumber SuaraRantau.Com )

Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa Megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu. (sumber RADARSUMBAR.COM ).

Dua statement diatas mengingatkan kita semua untuk tetap waspada. Namun buat masyarakat semua, jangan info ini menjadikan diri kita sendiri resah maupun menakutkan, tutur Akmal.

Tetap tenang dalam menyikapinya. Ini adalah hal yang baik untuk kita semua akan informasi itu, agar kita tetap selalu siaga, berlatih diri dan tidak lengah maupun lalai akan hal – hal yang berpotensi menimpa diri kita semua dari ancaman Gempa Tsunami.

Mau tidak mau, daerah kita memang membuktikan pernah terjadi Gempa dan Tsunami, artinya tak memungkinkan takan terjadi lagi. Namun kita dan siapapun tak tau pasti kapan itu akan terjadi lagi. Nah dengan tidak tau pasti inilah, kita harus waspada. Salah satu ujud kewaspadaan kita semua adalah dengan melaksanakan dan memprogramkan minimal giat simulasi Gempa dan Tsunami terutama bagi daerah – daerah di pinggir pantai yang berpotensi akan itu.

Kegiatan simulasi Gempa dan Tsunami, kita berharap dan mendukung pemerintah pusat maupun daerah beserta masyarakat dan penggiat bencana agar dapat memprogramkan minimal 1 kali dalam setahun, ucapnya.

Kegiatan Simulasi Gempa dan Tsunami agar terprogram pertahun minimal 1 kali dan perdaerah (kecamatan), di daerah yang berpotensi akan terjadinya itu.

Ingat kalau ini tidak terprogram minimal pertahunnya dan perdaerah (kecamatan) yg berpotensi Tsunami itu, maka tidak akan ada generasi siaga Tsunami itu terbentuk nantinya. Sehingga kalau Tsunami itu terulang lagi, mereka akan gagab dan terkejut, sehingga tidak tau dan mengerti apa yang dilakukannya, karena tidak terlatih dan terbiasakan.

Namun, apabila dengan kewaspadaan kita lakukan, hal itu (Gempa & Tsunami) tidak terjadi, Ya, satu kata yaitu *Alhamdulillah*. Karena kita pasti tidak menginginkannya. Yang jelas kita memang harus terbiasa dan terlatih dalam kegiatan simulasi Gempa dan Tsunami. Generasi tangguh harus selalu terbentuk secara berkesinambungan, lanjut Akmal.

Jadikan segala kegiatan Mitigasi Bencana yang salah satunya Kegiatan Simulasi Gempa dan Tsunami, merupakan kegiatan yang sangat baik, dan semoga menjadi ujud iqtiar kita sebagai insan bencana dan SAR. Agar negeri kita ini jauh dari segala kejadian bencana maupun kecelakaan dan kondisi membahayakan manusia. Aamiin.

“Sebaiknya Mitigasi Bencana itu Dilakukan Sebelum Tangis itu Tiba dan atau Tangis itu Bertambah”, (Akmal
Insan SAR/Bencana)

Related posts