Jangan Menggeser Konteks Untuk Menganggukkan Penguasa

  • Whatsapp

Oleh: Buya Dr. Gusrizal Dt. Palimo Basa, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sumatera Barat

Mengeluarkan pernyataan syar’i dan tidak syar’i tentang adzan di televisi, dalam pandangan saya merupakan kelatahan dalam berhujjah.
Selama ini tidak pernah ulama dan umat Islam bicara dalam konteks itu.

Itu adalah sarana dakwah dan wasilah untuk menyiarkan kewajiban umat yang tidak akan bergeser karena sesuatu dan sesiapapun.
Jadi, konteksnya adalah dakwah dan penghormatan atas keyakinan mayoritas bangsa ini.

Saya melihat siaran kegiatan yang dijadikan alasan menggeser suara adzan menjadi running teks itu juga bukan konteks ibadah hakiki bagi mereka tapi juga propaganda dengan penyiaran ibadah.

Bila demikian adanya, sangatlah melukai komitmen bersama bila kekuasaan diperalat untuk itu.
Wahana dakwah umat Islam digeser dangan alasan propaganda misi agama lain ?
Apakah tidak pantas sebagai anak bangsa, kami bertanya kepatutan tuan-tuan pembuat surat permohonan dan himbauan baik dari panitia, kemenag den kemenkominfo yang bisa dipahami perintah oleh pihak penyelenggara media ???

Anehnya, tiba-tiba ada yang bicara syar’i dan tidak syar’i ????
Ini “tungkek mambao rabah”. (***)

Related posts