MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Rangkaian bencana alam berupa banjir bandang, tanah longsor, hingga pergerakan tanah yang melanda sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Barat dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari ulama setempat. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Datuak Palimo, mengeluarkan seruan khusus yang menyentuh hati umat Islam untuk melakukan introspeksi diri.
Dalam pesannya yang penuh makna spiritual, Buya Gusrizal mengajak seluruh masyarakat Sumbar untuk tidak lengah dalam menangkap “teguran” Allah SWT melalui bencana-bencana yang terjadi. Menurutnya, musibah yang menimpa adalah bentuk kasih sayang Allah yang masih memberikan peringatan kepada hamba-Nya.
“Ya Rabbana… Kami mengetahui bahwa Engkau masih menegur kami melalui makhluk-Mu yang lain. Semua itu masih dalam suguhan rahmat kasih sayang-Mu,” ungkap Buya Gusrizal dalam pernyataannya.
Ulama senior Minangkabau ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif agar tidak terlena dengan kelalaian yang selama ini mungkin telah dilakukan. Ia mengingatkan bahwa teguran Allah saat ini masih dalam bentuk rahmat, dan umat harus segera bertobat sebelum datang azab yang lebih berat.
“Jangan jadikan kami terlena dengan kelalaian kami ya Allah… sehingga azab-Mu yang menyadarkan kami,” lanjut Buya Gusrizal dengan nada penuh kekhusyukan.
Dalam doanya, beliau juga membaca: “اللهم إنا نعوذ برحمتك من غضبك و نعوذ بعفوك من عذابك آمين يا مجيب السائلين” (Ya Allah, kami berlindung dengan rahmat-Mu dari kemurkaan-Mu, dan kami berlindung dengan ampunan-Mu dari azab-Mu. Aamiin ya Mujibas Sa’iliin).
Seruan ini muncul di tengah kondisi darurat bencana yang melanda beberapa wilayah di Sumbar, termasuk banjir yang merendam permukiman warga dan tanah longsor yang menutup akses jalan utama. Ratusan keluarga terpaksa mengungsi dan kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Pesan Ketum MUI Sumbar ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran spiritual masyarakat untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah, sekaligus melakukan upaya-upaya konkret dalam menjaga lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.






