Jelang Ramadan, Wawako Ibnu Asis bersama TPID Kota Bukittinggi Tinjau Harga Pasar

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, BUKITTINGGI – Wakil Wali Kota (Wawako) Ibnu Asis, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bukittinggi melakukan pemantauan harga pasar menjelang Ramadan 1446 Hijriah, Senin (24/2/2025).

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibu Asis, menyampaikan pihaknya bersama OPD terkait melakukan tinjau lapangan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan pokok termasuk juga bahan pangan olahan dalam rangka memasuki bulan suci Ramadan dan menjelang bulan syawal nantinya.

Read More

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, saat berdialog dengan pedagang di Pasar Bawah, Bukittinggi.

“Ya, secara keseluruhan dari pemantauan kami dan dialog dengan para pedagang ketersediaan pangan cukup kemudian juga stabilitas di lapangan diprediksi dua hingga tiga pekan ke depan akan tetap stabil,” ujar Ibu Asis seusai tinjau harga ketersediaan bahan pangan di Pasar Bawah Bukittinggi.

“Namun, demikian kita juga tidak menutup mata dari pantauan tim, bahwa ternyata daya beli masyarakat menurun,” ulasnya.

Pihaknya berharap, di Ramadan dan juga masuk di bulan Syawal Idulfitri nanti semuanya terkendali dengan baik.

Diwawancarai terpisah, Pedagang Sayur-mayur di Pasar Aur Kuning Bukittinggi, Hj.Murdianora (65), mengungkapkan ada beberapa komoditi mengalami kenaikan harga, seperti cabe merah, bawang merah, bawang putih.

“Ya, karena kita akan memasuki bulan Ramadan. Biasanya menjelang 10 hari puasa harga bisa turun, ini disebabkan restauran dan rumah makan tutup,” katanya.

“Mulai seminggu atau 10 Ramadan, bisanya naik lagi. Apalagi kalau pemasok kurang dari luar daerah,” tukuknya.

Mur juga membeberkan, jenis komoditi yang masuk ke pasar Aur Kuning saat ini, seperti cabe dari Medan, Kerinci, dan Jogja. Kemudian bawang, kentang dari Kerinci dan Alahan Panjang.

Selanjutnya, Bawang Putih dari Medan dan Jakarta, juga ada yang dari Surabaya. Kemudian Bawang Merah biasanya juga ada dari Garut, Brebes, Majalengka dan Bima.

“Ya, di awal-awal puasa biasanya harga turun kemudian setelah 10 hari puasa harga kembali naik lagi,” terangnya.

Mur menambahkan dalam seminggu terakhir ini dayabeli masyarakat juga ikut melemah, karena pitis sarit (uang susah-red) saat ini.

Dari pantauan media ini, tampak hadir, TPID Kota Bukittinggi, Kasatpol PP, Dishub, Intel Polresta Bukittinggi, Intel Kodim 0304/Agam, Insan Pers dan OPD terkait lainnya. (*)

Related posts