MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kontribusi besar kader Muhammadiyah dalam berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Ia menilai, pencapaian ini mencerminkan keberhasilan organisasi Muhammadiyah dalam membina dan mendidik kader-kader berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan pada pembukaan Tanwir dan peringatan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia menyoroti sejarah keterlibatan tokoh-tokoh bangsa yang memiliki hubungan dengan Muhammadiyah, seperti Presiden Sukarno dan Ibu Fatmawati yang berasal dari keluarga Muhammadiyah di Bengkulu, serta Presiden Soeharto yang juga memiliki hubungan erat dengan organisasi tersebut.
“Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharto, banyak pihak mencatat kabinetnya diisi oleh banyak tokoh Muhammadiyah,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menyinggung keberadaan kader Muhammadiyah dalam kabinetnya saat ini. Namun, ia menegaskan bahwa penunjukan para menteri tersebut tidak didasarkan pada afiliasi organisasi. “Saat partai-partai koalisi mengajukan nama calon menteri, saya tidak pernah menanyakan apakah mereka berasal dari Muhammadiyah atau tidak,” jelasnya.
Ia bahkan mengaku baru mengetahui beberapa menterinya merupakan kader Muhammadiyah setelah mereka resmi dilantik. Dengan nada bercanda, Prabowo menyebut bahwa kader Muhammadiyah ada di berbagai sisi.
“Setelah saya perhatikan, ternyata cukup banyak yang dari Muhammadiyah. Bahkan Budiman Sudjatmiko, alumni SMA Muhammadiyah Yogyakarta, juga termasuk. Muhammadiyah benar-benar ada di mana-mana, baik di kiri, kanan, maupun tengah,” ucapnya sambil berseloroh.
Acara Tanwir dan Milad Muhammadiyah ini menjadi momen penting untuk menegaskan peran Muhammadiyah dalam membangun bangsa, khususnya melalui upaya pengkaderan yang berkelanjutan dan pendidikan yang berkualitas.