MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Upaya percepatan pengembangan pariwisata dan agar lebih terarahnya arah pembangunan Kepariwisataan Sumbar, perlu disusun dokumen yang lebih implementatif sebagai turunan dari Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Sumbar (RIPKP).
Untuk itu tahun 2023 ini akan disusun Roadmap Pengembangan Pariwisata Sumbar bekerjasama dengan Perguruan Tinggi.
“Roadmap pengembangan pariwisata ini butuh masukan dari dinas pariwisata kab/kota agar selaras dan harmoni. Roadmap lebih implementif artinya aspek implementasi dari RIKP tersebut, yang muaranya melahirkan SK gubernur”.
Demikian disampaikan Kepala dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda saat membuka FGD pengembangan pariwisata Sumbar di Hotel Truntum Padang Rabu, (31/5/2023).
FG pengembangan pariwisata dilakukan secara Hybrid dihadiri 50 perwakilan dinas priwisata kab/Kota. Hadir juga narasumber offline Prof Ansofino dari Universitas PGRI, Secara zoom Direktorat Manajemen strategis, Kemenparekjraf RI dan P2 Par ITB.
Roadmap pariwisata adalah suatu dokumen perencanaan yang memuat rangkaian lamgkah yang harus dilakukan untuk mengmbangkan pariwisata di suatu daerah secara bekelanjutan yangdirancang dengan tujuan untuk meningkatkan daya tarik, kualitas dengan melibatkan seluruh stageholder terkait
“Tourism Mass tidak kita tinggalkan, tinggal kita meningkatkan kualitasnya dan juga kita memperkuat tourism expriencenya,” tuturnya
Lanjutnya, Roadmap pada dasarnya membuat pondasi pengembangan secara komprehensif dan berkelanjutan prinsip dan strategi pembangunan ke pariwisataa yang menyeluruh meliputi pembangunan bekelanjutan, pembangunan masyarakat, manajemen dan konservasi warisan budaya.
Penyusunan roadmap terkait program Rencana Induk Pembangunan kepariwisataan (RIKP) masih bersiftat umum, makanya perlu dilakukan penggalian issu terkini sesuai dengan aspek pembagunan pariwiata. Aspek pembangunan pariwisata terdiri dari pembangunan destinasi wisata, pembangunan pemasaran pariwisata, pembagunan industri pariwisata dan pembangunan kelembagaan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda menjelaskan Sumatera Barat merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia yang nyaris sempurna dengan potensi pariwisata dengan alam yang indah, budaya yang unik, kuliner yang sangat terkenal dengan slogan enak dan enak sekali.
Potensi pariwisata di Sumbar telah didukung dengan Peraturan Daerah No 6 Tahun 2021 Tentang RPJMD Sumbar yang menjabarkan Program Unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar adalah Membangun Industri pariwisata melalui Destinasi Berkelas Internasional dan 19 Destinasi Wisata Unggulan.
Selanjutnya sebagai panduan dalam pengembangan pariwisata telah ditetapkan Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Sumbar yang kemudian dilakukan perubahan dengan ditetapkannya Perda nomor 14 tahun 2019.
Sesuai dengan visi pembangunan pariwisata Provinsi yaitu “Terwujudnya Sumatera Barat sebagai destinasi utama pariwisata berkelas dunia yang berbasis agama dan budaya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat. Perlu effort dan kolaborasi antar semua Pentahelix guna mewujudkan visi tersebut.
Sesuai visi pariwisata tersebut pembangunan dan pengembangan pariwisata harusnya dapat mendorong peningkatan ekonomi daerah. Peningkatan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara perlu terus dipacu dengan pembenahan dari semua sisi pariwisata mulai dari destinasi, pemasaran, ekonomi kreatif termasuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan SDM pelaku pariwisata.
Arti Penting Roadmap Pengembangan pariwisata Sumbar
Kadis Luhur Budianda mengatakan Perlu adanya pedoman yang lebih implementatif untuk pengembangan pariwisata Sumatera Barat sebagai tindaklanjut dari Perda RIPKP Sumbar sehingga pembangunan dan pengembangan Sumbar akan lebih terarah dan lebih focus.
“Tentunya pariwisata Sumbar yang saat ini mengusung tema VBWS 2023 akan lebih jelas arah pengembangannya baik untuk penataan destinasi, strategi pemasaran dan promosi, pengembangan ekraf dll.
Ia mengharapkan kedepannya semua unsur pentahelix akan sama pandangan dalam mengembangkan pariwisata Sumbar dan dapat saling mendukung dan berkolaborasi untuk pariwisata Sumbar yang lebih berkembang dan maju.
“Kita sampai ke SK gubernur, makanya FGD ini penting memdapat masukan dari dinas pariwisata kab/kota,” imbuhnya
Tourism Mass tidak kita tinggalkan tinggl kita meningkatkan kualitasnya dan juga kita memperkuat tourism expriencenya,” tutupnya
Sumbar menyusun peta pengembangan Pariwisata Sumbar
Pergeseran tren wisata dunia dari mass tourism ke quality tourism experience perlu menjadi bahasan bersama para pelaku industri pariwisata, asosiasi, akademisi , media massa dan pemerintah serta siapapun yang punya kepentingan terhadap dunia wisata Sumbar.
Pada akhir agustus lalu, para ketua-ketua asosiasi bertemu dan berdiskusi dengan Gubernur dan DPRD Sumbar. Dalam pertemuan ini disampaikan banyak ide, gagasan dan aspirasi yang disambut positif oleh Gubernur maupun ketua DPRD Sumbar.
Nah, mau di bawa kemana wisata sumbar ke depan?
Untuk arah pariwisata Sumbar ke depan, ada nilai utama yang mesti kita perhatikan. Antara lain. Pertama, pariwisata berkelanjutan, yaitu konsep pariwisata yang membuat dampak positif terhadap lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi masyarakat sekitar.
Kedua, sumber daya manusia (SDM) terampil dan kompeten. Banyaknya pelatihan-pelatihan yang diakukan selama ini harus ditingkatkan lagi menjadi bimbingan teknis yang bersertifikasi kompetensi SDM dan bimbingan teknis (bimtek) usaha wisata yang sesuai kebutuhan wisatawan. Harus sesuai roadmap.
Ketiga, kepuasan pengalaman, pariwisata ke depan tidak lagi berorientasi ke jumlah kunjungan (mass tourism) tapi lebih kepada kepuasan wisatawan dengan pengalaman yang mengesankan dan harga yang premium.
Keempat, diversifikasi produk dan jasa. Adanya inovasi-inovasi yang menjadi daya tarik serta berdaya saing tinggi sehingga membuat wisatawan menjadikan daerah kita sebagai tujuan perjalanan yang berkesan .
Terakhir adalah adopsi teknologi. Ini penting di era global digital. Harus ada media informasi dan promosi yang terdigitalisasi sehingga jadi efektif bagi wisatawan dimanapun berada untuk mengaksesnya secara mudah informasi detail suatu daerah.
Apabila target pembangunan pariwisata Sumbar ke depan berorientasi pada meningkatnya citra dan daya saing sesuai misi 5 dalam RPJMD Provinsi, maka kontribusi pariwisata dalam mendukung perbaikan kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus jelas roadmap-nya.
Dengan adanya roadmap atau peta jalan pariwisata Sumbar nantinya, maka akan jelas mau di bawa ke mana wisata daerah ini, siapa daerah atau negara target pasar wisata dan apa yang harus disiapkan dari sisi amenity , aksesibility dan atraksi yang sesuai dengan target pasar wisatawan sasaran.
Ada empat pilar pembangunan pariwisata ke depan. Pertama, peningkatan daya saing industri wisata dan ekonomi kreatif . Kedua, peningkatan aksesibilitas, amenitas, atraksi dan tata kelola destinasi pariwisata. Ketiga, peningkatan kualitas SDM pariwisata dan terakhir, penguatan citra pariwisata dan diversifikasi pemasaran.
Pada sisi aksesibilitas, amenitas dan atraksi akan bermuara pada lama tinggal dan spending wisatawan ketika mengunjugi destinasi tertentu.
Maka, sangat mendesak (urgen) untuk membuat roadmap pariwisata Sumbar sebagai strategi pengembangan dan peningkatan diversifikasi wisata alam, budaya dan buatan. Wisata alam mencakup ekowisata, wisata bahari dan wisata petualang. Sedangkan wisata budaya seperti heritage tourism, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata kota yang difokuskan pada urban generation dan wisata desa.
Sementara wisata buatan mencakup Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) dan wisata olahraga.
Kadis menambahkan Saat ini wisata alam mendapat porsi 35 persen, wisata budaya 60 persen dan wisata buatan 5 persen. Bisa saja ke depan Sumbar misalnya, membuat porsi wisata budaya tidak lagi sebesar itu atau bahkan lebih besar. Begitu juga wisata buatan atau wisata alam bisa saja di atas itu. Nah, ini butuh data terbaru dan kajian melalui survei yang dilakukan secara benar.
Karena itu, perlu membuat roadmap sebagai strategi pengembangan dan peningkatan diversifikasi wisata alam, budaya dan buatan. Diversifikasi yang bagus akan menaikkan price dan menentukan lama tinggal serta spending wisatawan ke Sumbar. Apakah spending dengan lama tinggal ataupun spending dengan melakukan kunjungan yang berulang-ulang. Ini perlu kajian bersama secara komprehensif sehingga memiliki arah yang jelas dan tepat sasaran dalam implementasinya.