MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Sekolah Lapangan Gempa Bumi Tsunami Ready Community khususnya di Desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara digelar oleh BMKG Padang Panjang yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Kegiatan akan berlangsung Rabu 25 – 26 Juni 2024 selama dua hari di Homestay Mapaddegat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pj Bupati Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak didampingi oleh Kalaksa BPBD Mentawai Lahmuddin Siregar di Aula Sekretariat Kantor Bupati Km.5 Tuapejat. Selasa (25/06/2024)
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Lahmuddin Siregar mengatakan, Mentawai ditetapkan adanya isu potensi Bahaya Tsunami, maka dari itu penting dilakukan pelatihan secara berkesinambungan bagi masyarakat yang ada di wilayah pesisir pantai.
Semoga adanya kegiatan ini, Tim Kelompok Siaga Bencana (KSB) Desa Tuapeijat mendapatkan bekal ilmu nantinya agar bisa diterapkan kepada masyarakat banyak, sebut Lahmuddin.
Kegiatan ini adalah upaya membentuk kemandirian masyarakat dalam menghadpi bencana.
“Dengan hadirnya kegiatan Tsunami Ready Community Sekolah Lapangan Gempa bumi di Kabupaten Kepulauan Mentawai itu menjadi dasar kepada masyarakat agar selalu siap menghadapi ancaman Tsunami”, ujarnya.
Dan kegiatan ini dilakukan untuk mengupayakan seluruh komunitas. Yang nantinya akan memahami terkait potensi ancaman Tsunami khususnya di wilayah Desa Tuapeijat.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, peserta diberikan ilmu dan pemahaman terkait kebencanaan, seperti informasi gempa bumi, peringatan dini tsunami, dan kesiapsiagaan masyarakat.
Semoga dengan kegiatan ini, wilayah desa Tuapeijat menjadi desa yang tangguh dalam menghadapi bencana yang kemungkinan itu terjadi, imbuh Kalaksa.
Dikutip dari paparan BMKG, bahwa Mentawai masuk dalam kategori bahaya tsunami yang mana adanya isu Megatrust Mentawai.
Dengan Goldentime terjadinya Tsunami hanya 5 – 10 menit, untuk masyarakat bisa berkesempatan menyelamatkan diri ketempat yang aman apabila segala kemungkinan bencana itu terjadi.
Dan tinggi gelombang Tsunami itu sendiri diprediksi 10 hingga 12 meter.
Dikatakan, apabila gempa besar itu terjadi, masyarakat dapat melakukan evakuasi mandiri tanpa menunggu informasi dari BMKG terkait adanya potensi tsunami.
Jika terjadi gempa dan berpotensi tsunami masyarakat langsung bertindak evakuasi mandiri tanpa menunggu informasi dari pihak terkait. (Tirman)