MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Kapolres Solok Kota, AKBP Mas’ud Ahmad menegaskan pada SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) MBG (Makanan Bergizi Gratis) BGN (Badan Gizi Nasional) di Kota Solok untuk menjaga kualitas, mutu, dan keamanan pangan yang akan diberikan pada anak sekolah.
Hal ini disampaikan Mas’ud Ahmad saat menjamu wartawan dan wartawati Kota Solok seusai jalan sehat di Unit Penegakan Hukum dan Laka Lantas Polres Solok Kota di Laing, Jumat (17/10/2025).
Mas’ud Ahmad menegaskan dengan penuh tekanan pada SPPG di Kota Solok untuk serius menjaga keamanan pangan dan kualitas pangan sebelum diberikan pada siswa sekolah, terutama kehigienisan MBG.
Beliau mengingatkan SPPG untuk memastikan setiap bahan makanan yang akan dimasak dan diberikan pada anak sekolah harus higienis, segar, dan terhindar dari resiko keracunan.
“Untuk wilayah hukum Polres Solok Kota kita berupaya semaksimal mungkin untuk tidak terjadi keracunan MBG. Kita akan meminimalisir kemungkinan terjadinya keracunan. Antisipasi ini, kita perintahkan anggota untuk terus mengawasi dan memantau proses pengolahan makanan di dapur SPPG. Untuk dapur SPPG ditekankan agar selalu menjaga kehigienisan MBG” Sebut Mas’ud Ahmad.
Kapolres Solok Kota, AKBP Mas’ud Ahmad mengungkapkan bahwa ada kemungkinan petugas dapur SPPG akan dipidanakan jika ditemukan ada siswa sekolah yang keracunan akibat makanan MBG. Tapi kita berharap tidak ada masalah dalam MBG di Kota Solok.
“Nanti kita akan lihat penyebab utama keracunan, jika disebabkan kelalaian menyebabkan keracunan, bahkan lebih berat berakibat kematian, besar kemungkinan SPPG kita proses secara hukum. Karena itu pesan kami, jaga MBG tetap higienis, segar, dan berkualitas” Ujarnya.
Sementara, terkait tindak pidana yang menonjol di Kota Solok, AKBP Mas’ud Ahmad mengungkapkan dipegang oleh kasus narkoba. Narkoba menempati urutan pertama di Kota Solok dan terbesar pada kasus tindak pidana dalam catatan Polres Solok Kota.
Tindak pidana narkoba ini, banyak ditemukan dikalangan generasi muda dan pada umumnya mereka pemakai bukan bandar. Kondisi ini dipengaruhi oleh salah pergaulan, gengsi, dan coba-coba, akhirnya jadi kebutuhan sehingga sulit lepas ketika narkoba tersebut sudah nyaman ditubuh.
Beberapa waktu lalu, sebut Mas’ud, sudah dibicarakan dengan Walikota Solok, Ramadhani Kirana Putra, untuk mencari solusi agar generasi muda Kota Solok tidak makin terjerumus dalam jeratan narkoba. Di antaranya edukasi, sosialisasi, dan membangun fasilitas rehabilitasi narkoba di Kota Solok. “Untuk ini sedang dicarikan tanahnya dan lokasinya oleh Pemerintah Kota Solok” Ujarnya.
Saat ini, Polres Solok Kota sedang fokus melakukan edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan orang tua, tentang bahaya narkoba dan apa itu narkoba. Hebatnya lagi, tutur Mas’ud, banyak orang tua yang tidak tahu apa itu narkoba serta alat untuk menghisap dan memakainya. Di saat edukasi dan sosialisasi muncul pertanyaan tersebut.
“Ada orang tua yang tidak tahu alat hisap narkoba tersebut, padahal anaknya sedang memakai di rumah. Kita kaget saat diberitahu bahwa di rumah orang tua ini menemukan bong atau alat hisap narkoba. Ketika ditanya anaknya, ada yang beralasan itu PR, atau alat minum” Cerita Kapolres Solok Kota ini sambil senyum.
Ke depan, kata Mas’ud Ahmad, kita akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi ke setiap sekolah dan masyarakat, baik secara individu maupun forum resmi tentang bahaya narkoba.
“Kita berpesan pada generasi muda dan orang tua, kenali dan jangan dekati narkoba. Bahaya dan mudharatnya lebih besar ketimbang manfaatnya. Manfaatnya hanya untuk dunia medis yaitu untuk anestesi (pembiusan). Kami juga siap melayani jika orang tua ingin di edukasi tentang narkoba” Pesannya.***






