Kapolri Harus Tindak Tegas AP, Ketua MPK SDI PWM Sumbar: Pernyataan AP yang diprovokasi Thomas telah Menyayat Hati Umat Islam

  • Whatsapp
Ketua MPK SDI PWM Sumbar, Nasrul A. (Foto: Dok. Istimewa)

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Jagat warga masyarakat pengguna media sosial dihebohkan dengan unggahan dari Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Unggahan itu muncul dan viral bermula dari status Facebook yang ditulis oleh Peneliti BRIN sekaligus eks Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Prof Dr Thomas Djamaluddin, MSc.

Thomas diduga memberikan komentar bernada menyindir kepada Muhammadiyah. Sindiran itu dilontarkan karena dirinya heran dengan Muhammadiyah yang tidak taat dengan keputusan Idul Fitri yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama RI.

Read More

“Sudah tidak taat keputusan pemerintah. Eh, masih minta difasilitasi tempat salat ied. Pemerintah pun memberikan fasilitas,” tulis Thomas dalam akun Facebooknya yang viral dikutip Senin (24/4).

Dari sinilah, kemudian api permasalahan itu meluas. Komentar dari Thomas tersebut ditanggapi anak buahnya yakni Andi Pangerang Hasanuddin (APH) yang merupakan salah satu pakar astronomi di BRIN. Melalui akun AP Hasanuddin, dirinya menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah dengan me-mention akun Ahmad Fauzan S.

“Kalian Muhammadiyah, meski masih jadi saudara seiman kami, rekan diskusi lintas keilmuan tapi kalian sudah kami anggap jadi musuh bersama dalam hal anti-TBC (takhayul, bidah, churofat) dan keilmuan progresif yang masih egosektoral. Buat apa kalian berbangga-bangga punya masjid, panti, sekolah, dan rumah sakit yang lebih banyak dibandingkan kami kalau hanya egosentris dan egosektoral saja?” kata Hasanuddin.

Kemudian Hasanuddin melanjutkan komentarnya itu dengan nada ancaman kepada warga Muhammadiyah. Ancamannya itu tidak main-main bahkan berdampak serius, yakni ancaman pembunuhan. “Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” tulis Hasanuddin di Facebook.

Menanggapi kejadian tersebut Ketua MPK SDI Nasrul A. di dampingi Sekretaris Jon Mispar menilai pernyataan provokatif peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran Hasanuddin atau AP Hasanuddin yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah terkait perbedaan Hari Raya Idulfitri 2023, telah mengusik suasana nyaman dalam merayakan idul fitri 1444 H, “pernyataan tersebut sangat menyayat hati ummat islam indonesia karena mereka telah melakukan Ancaman yang maha Dahsat,” tuturnya.

Majlis Pendidikan Kader dan Sumber PWM Daya Insani (MPK SDI) Sumbar mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tindakan pidana yang dilakukan oleh Andi Pangerang Hasanuddin atas pelanggaran UU ITE dan KUHP.

MPK SDI juga menyerukan agar BRIN sebagai lembaga terdepan bidang riset harus mengedepankan prinsip dan sikap keilmuan yang ilmiah dan objektif, dan menindak tegas Andi Pangerang Hasanuddin sebagai peneliti BRIN dan ASN yang berbicara tanpa ilmu serta tindakan premanisme dan provokatif mengamcam pembunuhan dengan memberhentikan APH dari ASN dan peneliti BRIN.

Majlis Pendidikan Kader dan Sumber PWM Daya Insani (MPK SDI) Sumbar Sumbar juga mengajak semua elemen bangsa untuk bersama-sama membangun sebuah peradaban demokrasi baru Indonesia yang lebih bermartabat di tahun 2024 untuk kemajuan demokrasi Indonesia. “Dengan demikian, saya berharap bahwa tindakan seperti yang dilakukan oleh Andi Pangerang Hasanuddin tidak akan terulang kembali di masa depan, dan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga,” tutur Nasrul, Ketua MPK SDI PWM Sumbar

Setelah mempelajari komentar Andi Pangerang Hasanuddin di media sosial yang menyatakan “Perlu saya halalkan ngak nih darah semua Muhammadiyah? Apalagi Mihammadiyah yanh disusupi Hizbut Tahrir .melalui kalender Islam global dari gema pembebasan? Banyak bacot emang !!! Sini saya bunuh kalian satu-satu”.

Majelis Pendidikan Kader dan Sumber PWM Daya Insani (MPK SDI) Sumatera Barat menyatakan:

1. Mengecam keras tindakan provokatif Andi Pangerang Hasanuddin (APH) dimedia sosial yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Apalagi dilakukan oleh seorang peneliti BRIN yang juga ASN.

2. Tindakan yang dilakukan oleh APH merupakan sikap dan tindakan yang dilakukan dengan sadar dan tergolong tindakan pidana melanggar UU ITE dan KUHP yaitu menyebarkan ujaran kebencian sebagaimana diatur dalam pasal 28 ayat (2) dan pasal 24 ayat (2) UU ITE serta KUHP pasal 369. Untuk itu kami mendesak POLRI agar mengusut tindak pidana yang dilakukan oleh APH atas pelanggaran UU ITE dan KUHP.

3. BRIN sebagai lembaga terdepan bidang riset harus mengedepankan prinsip dan sikap keilmuan yang ilmiah dan objektif bukan memelihara orang yang tuna etika, tuna moral dan dungu dengan mengancam membunuh karena perbedaan di panggung kuasa. Untuk itu kami mendesak agar Ketua BRIN dan Menteri PAN RB untuk menindak tegas APH sebagai peneliti BRIN dan ASN yang berbicara tanpa ilmu serta tindakan premanisme dan provokatif mengamcam pembunuhan dengan memberhentikan APH dari ASN dan peneliti BRIN.

4. Mengajak kepada semua elemen bangsa terutama para elit bangsa untuk bersam-sama menyusun batu bata peradaban demokrasi baru Indonesia yang lebih bermartabat di 2024 untuk kemajuan demokrasi Indonesia.

5. Segera proses secara hukum dan memberhentikan yg bersangkutan dari jabatannya BRIN.

Padang, 25 April 2023
MPK SDI PWM Sumbar


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts