MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA — Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) akan memutus soal kasus kemunculan bakal calon presiden Ganjar Pranowo di tayangan azan RCTI hari ini.
“Masih kita kaji. Kemarin sudah kita terima klarifikasi dari lembaga penyiarannya. Hari ini atau nanti malam akan kita putuskan, seluruh komisioner, apakah ada potensi [sanksi] atau tidak,” ujar Ketua KPI Pusat Ubaidillah, ditemui usai peluncuran e-Penyiaran, di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (12/9).
Sebelumnya, Ganjar muncul dalam tayangan azan RCTI. Tayangan azan ini dibuka dengan pemandangan alam Indonesia. Ganjar muncul belakangan dengan mengenakan baju koko berwarna putih, peci hitam dan sarung batik.
Ia kemudian tampak menyambut jemaah yang akan salat, mengambil wudu, dan duduk di saf depan sebagai makmum.
TV swasta ini adalah salah satu stasiun yang ada di bawah naungan MNC Group milik Harry Tanoesoedibjo, pemimpin Partai Perindo pendukung Ganjar.
KPI mengaku sudah memanggil dan mengklarifikasi tayanga itu kepada stasiun TV swasta tersebut.
“Kemarin kita baru terima notifikasi dari lembaga penyiarannya nanti kita sampaikan ke teman-teman media,” kata Ubai, nama panggilan akrabnya.
Pihaknya pun mengaku akan terbuka kepada publik terkait hasil kajian kasus ini.
“Hasil [kajian] nanti akan disampaikan. Kemarin [stasiun TV] sudah klarifikasi ke kami, kita panggil, sekarang masih tahap kajian, nanti akan kita sampaikan tidak ada yang ditutup-tutupi,” tuturnya.
Soal potensi sanksi, Ubai menjawab “masih kajian, nanti disampaikan. Tunggu dulu, tunggu dulu.”
Menurut Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) dan Peraturan KPI, ada tujuh sanksi administratif terkait pelanggaran tayangan.
Yakni, teguran tertulis, penghentian sementara, pembatasan durasi, denda administratif, pembekuan kegiatan siaran, tak dapat perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran (IPP), dan pencabutan IPP.
Di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan adalah hal yang positif.
“Bagus-bagus aja lah, semua yang membawa kedamaian buat atau iklan atau produk kampanye yang membawa kedamaian dan kesejukan masyarakat, kan bagus ya,” kata dia, yang juga merupakan Ketua Umum kelompok Relawan Pro Jokowi (Projo).