MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PANJANG – Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang kembali membuktikan reputasinya sebagai kawah candradimuka kader umat. Tahun ini, sebanyak 11 santri dan santriwatinya dinyatakan lolos seleksi masuk Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, untuk tahun akademik 2025. Prestasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan pesantren yang berafiliasi dengan Muhammadiyah tersebut.
Capaian ini diperkuat oleh kabar terbaru bahwa satu santri dari KAUMAN berhasil memperoleh beasiswa khusus dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menambah daftar kebanggaan yang sebelumnya berjumlah sepuluh orang. Santri tersebut menjadi satu dari hanya sepuluh penerima beasiswa se-Indonesia.
“Alhamdulillah, ini bukan hanya capaian akademik, tapi juga spiritual dan moral. Ini bukti bahwa semangat belajar dan integritas santri kami mendapat tempat di kancah global,” ujar Dr. Derliana, MA, Mudir Pesantren KAUMAN Muhammadiyah Padang Panjang.
Para santri yang berhasil lolos terdiri dari:
M. Fajri Handika, Fatwa Alyaz, Abdillah Hamid, Muhammad Efandra, Farris Raihan Mujibu R., Fauzan Aziz Alfaridzi, Annisa Fudhilla, Nurul Amalia, Zoya Elai Putri, Nashwa Hilwana Putri, dan Salwa Maghfirah.
Dari total 11 santri, 3 orang berhasil lolos melalui seleksi nasional Kementerian Agama RI, 1 orang melalui jalur beasiswa Muhammadiyah, dan 7 lainnya melalui jalur seleksi lembaga Tatwir. Menurut Derliana, pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi panjang antara santri, guru, orang tua, serta sistem pendidikan yang konsisten menanamkan nilai “Cerdas dan Berakhlak Mulia”.
“Ini bukan sekadar jumlah, tapi cerminan kesungguhan dan konsistensi. Kami harap mereka menjadi representasi Indonesia yang membanggakan, membawa nilai Islam berkemajuan yang menjadi spirit KAUMAN,” imbuhnya.
Keberhasilan ini sekaligus memperkokoh posisi Pesantren KAUMAN sebagai salah satu institusi pendidikan Islam unggulan yang konsisten mencetak generasi berdaya saing global. Di tengah dinamika zaman, capaian ini menjadi bukti bahwa pondok pesantren mampu menjadi pusat inovasi intelektual dan spiritual umat.
Pesantren KAUMAN, yang selama ini dikenal dengan basis pendidikan terpadu antara ilmu agama dan umum, memandang keberangkatan 11 santri ke Al-Azhar sebagai bagian dari investasi peradaban. “Ini bukan akhir, tapi awal dari kontribusi yang lebih besar untuk umat dan bangsa,” tutup Dr. Derliana.






