Kehadiran Tim PKM UM Sumatera Barat di Sakayan Paku, Jadi Penguat Penyintas Banjir Bandang

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG PARIAMAN — Di tengah keterbatasan akses dan sedikitnya bantuan yang masuk, kehadiran Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat membawa kebahagiaan tersendiri bagi warga Sakayan Paku, Nagari Anduriang, Kecamatan 2X11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman. Wilayah ini menjadi salah satu lokasi terdampak banjir bandang dan longsoran tanah yang datang secara tiba-tiba.

Kegiatan pendampingan psikososial yang merupakan bagian dari Program PKM Tanggap Darurat Bencana UM Sumatera Barat ini dilakukan pada Selasa (24/12/2025) dan diikuti oleh puluhan anak-anak yang datang berbondong-bondong ke lokasi kegiatan bersama orang tua mereka. Sejak pagi, warga
terlihat antusias menyambut kedatangan tim, sebuah pemandangan yang jarang mereka rasakan sejak bencana melanda kawasan tersebut.

Anak-anak mengikuti berbagai kegiatan trauma healing seperti menggambar, permainan relaksasi, serta permainan kelompok sederhana yang dirancang untuk membantu merekabmengekspresikan emosi, menurunkan ketegangan, dan mengurangi rasa takut pascabencana. Aktivitas dilakukan dengan suasana santai dan menyenangkan, sehingga anak-anak dapat kembali merasakan rasa aman di tengah kondisi pengungsian.

Selain itu, tim PKM juga membagikan makanan bergizi kepada anak-anak sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar mereka selama masa pemulihan. Pembagian makanan tersebut disambut dengan gembira oleh anak-anak dan orang tua, mengingat keterbatasan akses logistik yang masih dirasakan warga Sakayan Paku.

Sakayan Paku merupakan salah satu wilayah yang terdampak cukup parah. Banjir bandang dan longsoran tanah menyebabkan beberapa rumah hanyut terbawa arus, sementara warga lainnya terpaksa mengungsi karena rumah
tidak lagi aman untuk ditempati. Kondisi geografis yang terpencil membuat wilayah ini jarang didatangi relawan, sehingga kehadiran tim PKM UM Sumatera Barat menjadi momen yang sangat berarti bagi masyarakat.

Salah seorang warga menyampaikan rasa haru dan syukurnya atas kehadiran tim. “Tempat kami ini jarang orang datang karena di ujung dan jalannya buntu. Anak-anak senang sekali hari ini. Kami bahkan minta tim jangan cepat-cepat pulang ke Padang, temani kami lebih lama lagi,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, tim dosen dan mahasiswa UM Sumatera Barat berupaya menghadirkan ruang aman bagi anak-anak serta dukungan emosional bagi seluruh keluarga terdampak. Di Sakayan Paku, kehadiran tim PKM bukan hanya menghadirkan aktivitas pendampingan psikososial, tetapi juga membawa harapan, perhatian, dan rasa tidak sendiri bagi warga yang terdampak banjir bandang dan longsor.

Related posts