Kemenkes RI Bongkar Biang Kerok Kasus Cacar Monyet Bertambah

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengungkapkan penyebab lonjakan kasus penyakit cacar monyet atau monkeypox di Indonesia pada Senin (23/10/2023).

Melansir dari keterangan tertulis, hasil penelusuran Kemenkes RI menunjukkan bahwa enam dari total tujuh pasien kasus cacar monyet di Indonesia adalah Orang Dengan HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi Biseksual.

Read More

Selain itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan bahwa salah satu faktor penyebab cacar monyet pada pasien adalah perilaku seks berisiko.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan hubungan seks berisiko dan segera kunjungi fasilitas kesehatan (faskes) jika ditemukan gejala.

“Tidak melakukan perilaku seks berisiko. Kalau terpaksa, gunakan pengaman dan jangan ganti-ganti pasangan,” imbau dr. Nadia kepada CNBC Indonesia, dikutip Senin (23/10/2023).
“Bila ada gejala lesi cacar segera ke faskes dan lakukan pemeriksaan,” tutupnya.
Berdasarkan data harian hingga Minggu (22/10/2023), Kemenkes RI mencatat penambahan kasus terkonfirmasi cacar monyet di Indonesia, yakni menjadi tujuh kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023 atau 8 kasus sejak pertama kali terkonfirmasi pada Agustus 2022.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hingga kini kita dapatkan 7 kasus konfirmasi Monkeypox di Indonesia di tahun ini. Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta,” kata dr. Maxi, dikutip dari keterangan resmi Kemenkes RI, Senin (23/10/2023).
Menurut dr. Maxi, seluruh kasus cacar monyet ditemukan di DKI Jakarta.

Secara perinci, satu kasus berasal dari Jatinegara, Jakarta Timur; satu kasus di Mampang, Jakarta Selatan; satu kasus di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dua kasus di Setiabudi, Jakarta Selatan; satu kasus di Grogol Petamburan, Jakarta Barat; dan satu kasus di Kembangan, Jakarta Barat.

Data yang sama menunjukkan bahwa seluruh pasien terkonfirmasi Monkeypox adalah laki-laki berusia produktif. Sekitar 71 persen pasien terkonfirmasi adalah laki-laki berusia 25-29 tahun dan 29 persen lainnya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” terang dr. Maxi.

Related posts