Kemenparekraf Kunjungi Cikeas Art Gallery, SBY Paparkan Karya Seni Lukis, Musik, Sastra hingga Rencana Gerakan Seni 2025

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, BOGOR – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery, galeri pribadi milik Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlokasi di kawasan Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, SBY menjelaskan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, beserta jajaran, bahwa sejak 2 Mei 2021 dirinya telah menekuni seni lukis dan telah menghasilkan lebih dari 350 karya. Sebagian besar karya tersebut dipajang di Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan, sedangkan sisanya dipamerkan di Cikeas Art Gallery.

“Galeri di Cikeas ini saya anggap sebagai mini gallery. Galeri utamanya ada di Pacitan, tepatnya di Museum dan Galeri SBY*ANI—museum kepresidenan pertama di Asia. Dari sekitar 350 lukisan, sekitar 200 disimpan di Pacitan, dan sisanya ada di sini,” ujar SBY.

SBY mengajak rombongan Kemenparekraf untuk melihat langsung koleksi lukisannya. Ia menceritakan bahwa awalnya ia lebih sering melukis pemandangan alam seperti laut, gunung, dan pantai. Seiring waktu, objek lukisannya berkembang menjadi binatang, rumah pedesaan, bangunan artistik, hingga gaya abstrak dan semi-abstrak.

Salah satu lukisan monumental berjudul “The Day God Tests Our Faith and Courage” menggambarkan tragedi tsunami Aceh. Karya berukuran 310 x 140 cm ini diselesaikan dalam waktu 15 jam. “Lukisan ini melambangkan keharuan dan kekuatan iman saat Tuhan menguji keberanian kita untuk bangkit dari musibah,” ungkapnya.

Dalam teknik melukis, SBY memulai dengan cat akrilik, lalu bereksperimen dengan cat minyak, teknik pisau palet, bahkan finger painting menggunakan jari tangan.

Rencana Peluncuran Karya Seni SBY 2025

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga memaparkan sejumlah agenda seni yang akan dilaksanakan sepanjang 2025. Pada Agustus mendatang, ia akan menginisiasi gerakan seni bertajuk “Art Movement”, yakni kegiatan melukis bersama para seniman dari berbagai institusi seni terkemuka seperti ISI Yogyakarta, ISI Solo, FSRD ITB, dan IKJ. Tema yang diangkat adalah “Indonesia: A Country of Peace and Hope.”

Pada bulan yang sama, SBY juga akan merilis single album berjudul “Save Our World”, adaptasi dari lagu ciptaannya yang berjudul “Untuk Bumi Kita”. Lagu ini akan dinyanyikan oleh 35 penyanyi lintas generasi, termasuk almarhumah Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan), hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

Selanjutnya, pada September 2025, SBY akan menggelar Pameran Tunggal, yang menampilkan sekitar 100 lukisan terbaiknya kepada publik.

Tak hanya dalam seni rupa dan musik, SBY juga aktif menulis. Ia tengah menyelesaikan buku kumpulan puisi edisi ketiganya, serta sedang merampungkan novel fiksi bergenre suspense.

Dorongan terhadap Ekonomi Kreatif Nasional

Menutup pertemuan, SBY menegaskan pentingnya mengembangkan ekonomi kreatif sebagai pilar baru pertumbuhan ekonomi nasional. Ia mengingatkan kembali bahwa saat merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011, ia yakin Indonesia tak hanya bergantung pada sektor agraria atau industri padat modal.

“Yang kita butuhkan adalah menyatukan seni dan teknologi. Indonesia sangat kaya akan budaya dan kreativitas,” tuturnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dan inspiratif dari Presiden RI ke-6. Ia menyatakan bahwa penjelasan SBY semakin menguatkan keyakinan akan pentingnya peran seniman dalam mendorong kemajuan industri kreatif Indonesia.

“Sejalan dengan mandat Presiden Prabowo, kami berkomitmen untuk memastikan para pekerja seni bisa berkarya dengan kualitas tinggi sekaligus menikmati kesejahteraan, terlebih di era teknologi dan digital saat ini,” ujar Riefky.

Ia juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi para pelaku ekonomi kreatif. “Pendampingan dalam mendaftarkan HKI merupakan prioritas Kemenparekraf, karena selain untuk kepentingan komersialisasi, juga untuk memastikan perlindungan hukum atas karya yang dihasilkan,” jelasnya.

Dalam kunjungan ini, Menteri Riefky turut didampingi oleh Wakil Menteri Irene Umar serta sejumlah pejabat eselon I dan II Kemenparekraf.

Related posts