MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) telah memberikan bantuan kepada 1.105 penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang tersebar di sepuluh lokasi pengungsian mandiri di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Bantuan ini disalurkan dua pekan setelah erupsi terjadi untuk memastikan seluruh penyintas, termasuk yang berada di luar posko utama, mendapatkan kebutuhan dasar.
Melalui keterangan tertulis yang disampaikan pada Minggu (17/11), Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos menyebutkan bahwa penyintas yang tinggal di pengungsian mandiri—seperti rumah warga dan tenda kolektif—juga menjadi prioritas penanganan.
“Kemensos menjangkau pengungsi yang tinggal di luar posko terpadu untuk memastikan mereka tetap mendapat bantuan,” ujar Taufik Syaera, salah satu petugas PSKBA.
Ia menjelaskan bahwa Kemensos tidak hanya memusatkan penanganan pada enam posko pengungsian utama, tetapi juga mengupayakan distribusi bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian mandiri. Hingga kini, 1.105 penyintas di sepuluh titik tersebut telah menerima berbagai jenis bantuan, termasuk kasur lipat, selimut, family kit, makanan anak, terpal, sembako, makanan siap saji, dan tandon air.
Sementara itu, total 4.767 penyintas masih ditampung di enam posko pengungsian utama yang didirikan oleh pemerintah Kabupaten Flores Timur. Posko-posko ini berfungsi sebagai pusat layanan terpadu untuk kebutuhan para penyintas.
“Kemensos bertugas sebagai koordinator sub-klaster perlindungan dan pengungsian. Fokus kami adalah memastikan pengungsi merasa aman dan nyaman dengan berbagai kebutuhan mereka terpenuhi,” jelas Taufik.
Selain mendistribusikan bantuan logistik ke pengungsian mandiri, Kemensos juga terus memantau kondisi layanan dan fasilitas di posko utama agar para penyintas di sana mendapatkan perlindungan dan dukungan yang optimal.