MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Guguak Panjang yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Guguak Panjang, Kamis (24/2/2022).
Kepala Bapelitbang Kota Bukittinggi, Rismal Hadi dalam menyampaikan sambutan Walikota Bukittinggi mengatakan, Musrenbang merupakan tahapan yang harus dilaksanakan dalam menyusun rencana kerja pemerintah daerah setiap tahunnya.
Dari empat pendekatan penyusunan rencana kerja pemerintah tersebut, Musrenbang merupakan tahapan dengan pendekatan partisipatif, atau memberikan ruang bagi masyarakat berperanserta dalam menyusun program/kegiatan pembangunan daerah.
“Musrenbang yang kita laksanakan saat ini adalah untuk menyusun rencana kegiatan pembangunan untuk tahun 2023 nanti,” kata Rismal.
Rismal lebih lanjut menjelaskan, dari visi misi Kota Bukittinggi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021—2026, terdapat tiga isu utama arah pembangunan Kota Bukittinggi.
Pertama, pembangunan ekonomi. Kedua, pembangunan sumber daya manusia. Ketiga, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
“Untuk menunjang ketiga isu tersebut, juga memerlukan pembangunan infrastruktur,” jelas Rismal.
Ia menambahkan, perkiraan kondisi keuangan Daerah pada tahun 2023 masih terpengaruh dampak pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang berakibat terbatasnya kemampuan keuangan Pemerintah Kota (Pemko) untuk membiayai kegiatan pembangunan di Kota Bukittinggi.
“Oleh karena itu, kita membatasi hanya tiga kegiatan prioritas untuk setiap bidang pembangunan berdasarkan hasil Musrenbang Kecamatan yang diselenggarakan ini,” imbuh Rismal.
“Setelah Musrenbang Kecamatan ini selesai, khususnya untuk kegiatan fisik atau infrastruktur, OPD terkait akan melakukan peninjauan ke lapangan untuk melihat kelayakan teknis dari rencana kegiatan yang diusulkan,” sambung Rismal.
Sementara, Camat Guguak Panjang, Yelrizon dalam laporannya ungkapkan tiga isu utama yang terdapat di Kecamatan dengan jumlah penduduk sebanyak 47.441 jiwa tersebut, saat ini. Pertama, terdapatnya tiga kelurahan yang sering dilanda banjir/digenangi air disebabkan volume air yang tinggi dari daerah Jambu Air, Kabupaten Agam, ketika hujan deras terjadi.
Ketiga Kelurahan itu adalah Kelurahan Tarok Dipo, Pakan Kurai, dan Aur Tajungkang Tengah Sawah. Kedua, banyaknya UMKM yang omsetnya menurun, bahkan gulung tikar, dampak dari kondisi pandemi Covid- 19. Terakhir, ketiadaan lapangan atau ruang terbuka hijau untuk menunjang kegiatan pembinaan anak-anak dan remaja.
“Berdasarkan hasil pembahasan pra-Musrenbang Kecamatan Guguak Panjang 22 Februari 2022 lalu, disepakati sebanyak 27 usulan kegiatan dari empat bidang pembangunan yang ditentukan,” ungkap Yelrizon.
Pada bidang Infrastruktur terdiri atas tujuh usulan kegiatan, antara lain, seperti perbaikan drainase di Jembatan Besi (Tarok Dipo), revitalisasi Banda Malang (ATTS), perbaikan trotoar dari Simpang Mandiangin sampai ke Simpang Tarok, dan lainnya.
Sementara pada bidang Ekonomi terdiri atas lima usulan, antara lain berupa pembuatan rumah lindung bibit, toga, dan buah, peningkatan kapasitas Pokdarwis Kelurahan Kayu Kubu dan Kelurahan Bukit Apit Puhun dalam mengelola Kelurahan wisata dan geopark, pelatihan membuat cenderamata, souvenir, dan lainnya.
Pada bidang Agama, Sosial dan Budaya terdiri atas delapan usulan, antara lain berupa penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni tingkat SD se-Kecamatan Guguak Panjang, fasilitasi kegiatan lembaga adat, pengadaan alat kesenian tradisional untuk organisasi Bundo Kanduang Kecamatan, dan lainnya.
Adapun pada bidang Pemerintahan terdiri atas tujuh usulan kegiatan, antara lain berupa pembangunan kantor Lurah Tarok Dipo, pengadaan lahan parkir untuk Puskesmas Rasimah Ahmad, peningkatan kapasitas perangkat Kelurahan, dan lain sebagainya.