MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Warga Kabupaten Kepulauan Mentawai mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) baru baru ini.
Dikabarkan karena beberapa hari lalu kapal pengangkut BBM milik salah satu pengusaha minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai PT Sumber Alam Sejahtera Indah Km 2 mengalami rusak akibat diterjang ombak saat cuaca ekstrim.
Kapal pembawa bahan bakar minyak (BBM) tujuan Kepulauan Mentawai dilaporkan diseret ombak hingga terdampar di bibir Pantai Padang atau di belakang Masjid Al Hakim.
Terjadinya kelangkaan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat menyulitkan masyarakat. Kelangkaan yang luar biasa ini dan dengan kondisi saat ini tentunya sangat menghambat aktifitas warga.
Dari kenyataan yang ada, kebutuhan BBM di Kabupaten Kepulauan Mentawai tak terbendung, meskipun setiap kapal minyak yang masuk mengangkut sekian ton dalam sekali distribusi, namun BBM terus mengalami langkah.
Menurut informasi dari pihak SPBU Sumber Alam Sejahtera di Km 2 Tuapejat, bahwa kebutuhan minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai semakin tinggi. Dalam satu hari saja bisa habis 4 ton khusus pengisian kendaraan jenis motor. sehingganya untuk 7 ton BBM saja bisa habis dalam 2 hari, ujar Desi Admin SPBU kepada Minangkabaunewa.com, Kamis (27/07/2023) di ruang kerjanya.
Desi menyebutkan, kebutuhan minyak di Kabupaten Kepulauan Mentawai tinggi sekali baru baru ini, sehingga minyak bisa habis dalam dua atau tiga hari sekali masuk di SPBU.
Kendala saat ini, memang terkendala pada akses distribusi. Dua unit kapal milik kita sedang Dokking di Bengkulu dan saat ini menunggu izin Berlayar dari Syahbandar. Kalau ini sudah normal dipastikan kelangkaan BBM dapat diatasi, ungkap Desi.
Desi juga mengatakan, pendistribusian BBM dilakukan sesuai prosedur dan aturannya. Tidak ada BBM yang dibagikan kepada warga dengan sembarangan. Khususnya kepada nelayan tetap berpatokan pada aturan yang ada. Dan kuotanya pun sesuai yang dibutuhkan, terang Desi.
Desi menyebutkan, kelangkaan minyak di SPBU baru kemaren, dan sore hari ini minyak sedang dalam perjalanan menuju Kepulauan Mentawai.
Ia juga menyampaikan, bahwa kabutuhan minyak yang saat ini terkendala bukan berarti kelalaian pihak SPBU, namun minyak memang habis tersalurkan kepada masyarakat termasuk adanya kendala dengan kapal yang saat ini masih dalam proses izin berlayar, imbuh Desi. (Tirman)






