MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Ketika bencana banjir bandang melanda empat kecamatan di Kota Padang pada 28 November 2025 lalu, kesedihan dan kepanikan menyelimuti ribuan warga yang kehilangan harta benda mereka. Hampir sebulan berlalu, namun luka dan trauma akibat bencana itu masih membekas di hati para korban.
Di tengah duka yang masih terasa, hadir secercah cahaya harapan dari tangan-tangan terulur Kerta Wredatama Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Padang. Dengan langkah penuh empati, Ketua Bidang Kerukunan Wanita (Kerta) Wredatama PWRI Kota Padang, Martina Yusir, bersama sejumlah pengurus mendatangi satu per satu rumah warga yang menjadi korban bencana. Mereka tak sekadar membawa bantuan, tetapi juga kehangatan dan semangat untuk bangkit kembali.
Kepedulian yang Tak Padam Meski Bencana Telah Berlalu
Aksi kemanusiaan PWRI Kota Padang ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap korban banjir bandang 28 November 2025 tidak berhenti setelah bencana usai. Justru di saat media mulai sepi memberitakan dan perhatian publik mulai beralih, Kerta Wredatama PWRI Kota Padang hadir memberikan bantuan nyata bagi warga yang masih berjuang memulihkan kehidupan mereka.
Aksi Spontan “Badoncek” yang Menyentuh Hati
Yang membuat aksi ini istimewa adalah kespontanan dan ketulusan di baliknya. Kerta Wredatama PWRI Kota Padang bergerak cepat dengan menggalang dana secara “badoncek” atau spontanitas dari para penasehat, pengurus, dan seluruh anggota. Dalam rentang waktu 2 hingga 19 Desember 2025, terkumpul bantuan yang kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
“Ini bukan tentang seberapa besar bantuan yang kami berikan, tetapi tentang kepedulian dan solidaritas kita sebagai sesama. Kami tidak ingin saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir bandang merasa terlupakan,” ujar Ketua Bidang Kerukunan Wanita (Kerta) Wredatama Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Padang, Martina Yusir dengan suara penuh keyakinan.
Empat Kecamatan di Kota Padang Terdampak Mendapat Perhatian
Pada Sabtu siang, 20 Desember 2025, Timnbidang Kerta Wredatama PWRI Kota Padang turun langsung menyerahkan paket sembako dan uang tunai kepada warga di empat kecamatan yang paling parah terdampak banjir bandang 28 November: Pauh, Kuranji, Nanggalo, dan Koto Tangah.
Di setiap rumah yang mereka kunjungi, terlihat raut wajah lega bercampur haru dari para korban. Bantuan yang datang di tengah masa pemulihan ini menjadi penopang hidup mereka yang masih berjuang merekonstruksi rumah dan kehidupan.
“Kami sangat berterima kasih. Ketika orang lain sudah mulai lupa dengan kejadian banjir bandang November lalu, Kreta PWRI masih ingat dan peduli dengan kami,” ungkap salah seorang warga korban bencana dengan mata berkaca-kaca.
Apresiasi Tinggi dari Ketua Umum PWRI Kota Padang
Ketua Umum PWRI Kota Padang, Yusman Kasim, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bidang Kerukunan Wanita (Kerta) Wredatama PWRI Kota Padang atas kepedulian dan dedikasi mereka terhadap korban banjir bandang Padang.
“Saya sangat mengapresiasi kinerja dan kepedulian Bidang Kerta Wredatama yang dipimpin oleh Ibu Martina Yusir. Mereka telah menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir bandang. Ini adalah wujud nyata solidaritas dan nilai-nilai kemanusiaan yang kami junjung tinggi di PWRI,” ujar Yusman Kasim dengan penuh kebanggaan.
Yusman menambahkan bahwa aksi seperti ini harus terus digalakkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial organisasi terhadap masyarakat.
“PWRI bukan hanya organisasi pensiunan, tapi juga organisasi yang peduli dan aktif berkontribusi untuk masyarakat, terutama di saat mereka membutuhkan,” tegasnya
Arahan Ketum PWRI Padang dan Semangat Kemanusiaan
Ketua Bidang Kerukunan Wanita (Kerta) Wredatama Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Padang, Martina Yusir menjelaskan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan arahan langsung dari Ketua Umum PWRI Kota Padang, Yusman Kasim. “Pak Ketum bersama seluruh pengurus memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada kerta wredatama kegiatan sosial ini. Kami percaya, dalam situasi seperti ini, kita harus hadir untuk saudara-saudara kita yang sedang terpuruk. Bencana banjir bandang 28 November lalu adalah musibah yang tidak boleh kita lupakan begitu saja,” katanya.
Aksi Pengurus bidang Kerukunan Wanita (Kerta) PWRI Kota Padang ini menjadi contoh nyata bagaimana organisasi sosial dapat berperan aktif dalam merespons bencana dengan cepat dan tepat sasaran, bahkan hingga fase pemulihan. Lebih dari sekadar bantuan materi, kedatangan mereka membawa pesan kuat: “Kalian tidak sendirian, kami masih peduli.”
Semoga aksi mulia ini menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut serta membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah banjir bandang 28 November 2025, dan tidak membiarkan mereka berjuang sendiri dalam fase pemulihan.






