MINANGKABAUNEWS.COM,Pariaman — Program keagamaan merupakan prioritas utama pemerintah kota Pariaman untuk mewujudkan masyarakat yang Qur’ani, sholeh dan bertaqwa, walaupun dengan keterbatasan anggaran Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman yang kita alami saat ini.
Hal tersebuti disampaikan Wakil Wali Kota Pariaman Mulyadi sekaligus Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Pariaman, dalam acara pembinaan dan pelatihan Kafilah MTQ Kota Pariaman di Ruang pertemuan hotel nan tongga, Kota Pariaman, Selasa malam (25/11/2025).
Tantangan kedepan menurut Mulyadi sangat berat, dengan meningkatnya kenakalan remaja, narkoba dan pelecehan seksual, menuntut tanggungjawab bersama dan saling berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk membangun masyarakat yang beradat dan beragama, ucapnya.
“Melalui program Pariaman RISALAH, satu rumah satu hafiz, mulai tahun 2026 mendatang, MTQ tingkat Desa, Kecamatan dan Kota akan kita laksanakan secara rutin, walaupun kondisi anggaran terbatas” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan Pemerintah menyiapkan regulasi sedangkan teknis pelaksanaan butuh dukungan dari pelatih yang memiliki keahlian dalam bidang baca tulis Al Qur’an. Kita berharap MTQ tidak berhenti ketika lomba telah selesai dilaksanakan, namun perlu pembinaan yang berkelanjutan, ujarnya.
“Kita nantinya kepada yang menjadi pemenang, diharapkan memiliki dampak psikologis pada warga kota Pariaman, sehingga tidak ada lagi warga Pariaman yang tidak bisa baca tulis Al-Qur’an dan tidak paham agama” imbuhnya.
Mulyadi juga berharap, Para khafilah Kota Pariaman berlatih dengan baik, bangun komunikasi dengan pelatih, jaga kesehatan, dan optimis menang, tutupnya.
Sementara itu, ketua pelatih MTQ Propinsi Sumatera Barat, H. Bakri menilai bahwa khafilah Kota Pariaman masih berada pada posisi 5 besar, perkembangan khafilah kota Pariaman cukup bagus dan mengalami peningkatan, ulasnya.
Sebelumnya pada MTQ ke- 39 yang digelar di kota Padang Panjang, Kota Pariaman Juara Umum ke 3 (tiga) dan MTQ tingkat Provinsi Sumatera Barat ke -41 di Bukittinggi, Kota Pariaman akan mengirimkan 64 orang khafilah dengan didampingi 17 pelatih dan 16 oficial.






