Ketua DPRD Padang Muharlion Tanggapi Isu Intoleransi terkait Tragedi Padang Sarai: “Tak Ada Asap Kalau Tak Ada Api”

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, mengecam keras pernyataan sejumlah pihak luar yang menyebut Kota Padang sebagai kota intoleran, merespons mencuatnya kasus di kawasan Padang Sarai yang sempat memicu kegaduhan di media sosial. Ia menyatakan, tudingan itu tidak berdasar karena tidak ditopang oleh fakta dan data investigasi yang komprehensif di lapangan.
“Penilaian bahwa Padang intoleran sangat keliru. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kedua belah pihak telah melakukan kesepakatan damai. Kita harus jernih melihat persoalan, jangan sampai ada agama tertentu yang disudutkan secara sepihak,” kata Muharlion dalam keterangan resminya di Gedung DPRD Padang, Minggu (3/8).

Ia menambahkan bahwa DPRD Kota Padang dalam waktu dekat akan memanggil seluruh pihak yang berkepentingan terkait insiden tersebut.

Read More

Langkah itu, menurutnya, penting untuk memastikan tidak ada informasi yang simpang siur serta menjaga kondusivitas antarumat beragama di kota tersebut.

“Dalam waktu dekat kita akan panggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan terkait tragedi Padang Sarai. Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Tapi kita harus cari api yang sebenarnya, bukan malah menyulut api baru dengan narasi yang menyesatkan,” tegas politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Muharlion juga menyoroti bagaimana isu intoleransi telah lama dilekatkan secara tidak adil terhadap Kota Padang. Menurutnya, Padang justru dikenal sebagai kota dengan sejarah panjang toleransi antarumat beragama.

“Sejak ratusan tahun lalu, Kota Padang telah menjadi tempat tinggal berbagai suku dan agama. Tidak ada sejarah bahwa kita menolak keberagaman. Maka jika hari ini ada friksi kecil, jangan langsung disimpulkan sebagai intoleransi sistemik,” katanya.

Ia juga menghormati aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian, yang tengah melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus tersebut. Tujuannya agar semua fakta terungkap secara objektif dan tidak ada satu pun pihak yang dikorbankan atau disalahkan secara tidak adil.

“Proses hukum tetap harus berjalan. Kita minta penyelidikan mendalam dari aparat agar publik tahu kebenarannya. Kita tidak ingin ada warga yang dihukum oleh opini,” ujarnya.

Muharlion mengingatkan bahwa kerukunan di Kota Padang adalah hasil kerja keras semua elemen masyarakat. Karena itu, semua pihak diminta menahan diri dan tidak memperkeruh suasana dengan narasi negatif yang bersumber dari luar daerah.

“Kita semua cinta damai. Dan damai hanya mungkin jika kebenaran diutamakan,” pungkasnya.

Related posts