Ketua DPRD Pessel Dorong Dinas Pertanian Dukung TNI dalam Pelaksanaan Ketahanan Pangan

  • Whatsapp

PESISIR SELATAN,MINANGKABAUNEWS – Ketua DPRD Pessel (Pesisir Selatan), Ermizen mendorong Pemkab Pessel ikut berperan aktif dalam mendukung pelaksanaan Food Estate Kodim 0311 Pessel.

Ia mengatakan, Pemkab Pessel mesti bersinergi dan harus bekerjasama dalam mewujudkan ketahanan pangan daerah, diantaranya dengan peran aktif Babinsa.

“Kita harus dukung program baik Dandim 0311 Pessel, untuk itu pada Dinas Pertanian harus ikut mendukung kegiatan ini,” ungkap Ketua DPRD sela kegiatan Food Estate di Koto Berapak, Kecamatan Bayang, Senin 25 Juli 2022.

Menurutnya, terobosan yang dilakukan Kodim Pessel harus terus berlanjut, dan ada peningkatan dalam mewujudkan ketahanan pangan.

“Selain dukungan aktif dari Dinas Pertanian, kelompok tani dan masyarakat sendiri harus ikut mendukung,”jelasnya.

Atas nama pimpinan DPRD, Ermizen akan memberikan dukungan penuh pelaksanaan kegiatan Food Estate Kodim 0311 Pessel.

Ia berharap, Food Estate Kodim 0311 Pessel terus berlanjut dan dapat memberdayakan lahan masyarakat, terutama yang tidak tergarap.

”Manfaatkan lahan mati atau kosong untuk kegiatan positif yang bisa menghasilkan ekonomi,” ujarnya.

Wujudkan Ketahanan Pangan, Dandim 0311 Pessel Lakukan Penanaman Tanam Jagung

Komando Distrik Militer (Kodim) 0311 Kabupaten Pessel (Pesisir Selatan), Sumbar kembangkan budidaya tanaman jagung dalam men dukung program ketahanan pangan, di daerah.

Dalam melaksanakan budidaya jagung, rangka kegiatan Food Estate, Kodim Pessel memilih lahan di Nagari Koto Berapak Kecamatan Bayang jadi percontohan.

Berdayakan kelompok tani di nagari setempat, Kodim Pessel tanami jagung di atas lahan 10 hektar.

“Kalau kemarin kita sudah tanam padi, sekarang kita menanam jagung. Ini adalah bentuk kegiatan Food Estate kita di Kodim 0311,” ungkap Dandim 0311 Pessel, Letkol. Inf. Moch Suherli, Senin 25 Juli 2022.

Selain Dandim, juga hadir Ketua DPRD Pessel, Ermizen, Wakil Bupati Pessel, Rudi Hariansyah.

Dandim mengharapkan, hasil produksi jagung pada seluas lahan 10 hektar itu bisa optimal.

Minimal, menurutnya, bisa dalam satu hektar lahan menghasilkan produksi jagung sebanyak delapan ton.

“Kalau satu hektar saja bisa 8 ton, itu bagus. Coba saja hitung,10 hektare kali 8 ton, dan itu nanti bakal kita bagi-bagikan kepada masyarakat,” terangnya.

Ia menargetkan, hasil produksi jagung tersebut dapat membantu meringankan kesulitan rakyat.

Setidaknya, pada tahap awal ini, Moch Suherli menyebutkan ada seratus karung bibit dan seratus karung pupuk yang disiapkan.

“Nanti segala kebutuhan untuk penanaman jagung tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan lahan,” ujarnya.

Sesuai perencanaan, hasil produksi tanaman jagung diperkirakan sekitar tiga setengah bulan.

Kegiatan Food Estate ini, selain di Pessel juga diselenggarakan serentak di Indonesia.

Kegiatan merupakan program pemerintah dalam upaya menjaga ketahanan pangan. (Ronal)

Related posts