MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, Ade Herdiwansyah, memberikan apresiasi atas komitmen Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy, dalam memperjuangkan perlindungan pekerja migran asal Ranah Minang. Hal ini menyusul pertemuan strategis Wagub Vasko dengan Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen BP2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla, di Jakarta, yang menjadi sorotan positif berbagai pihak.
Ade menilai langkah Vasko mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam melindungi warga Sumbar yang bekerja di luar negeri.
“Kami dari Pemuda Muhammadiyah Sumbar sangat menghargai inisiatif Wagub Vasko yang tidak hanya aktif di daerah, tetapi juga menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan perlindungan optimal bagi pekerja migran kita,” ujarnya, Sabtu (10/5).
Menurutnya, sinergi antara Pemprov Sumbar dan Kementerian P2MI merupakan langkah krusial untuk mengatasi persoalan klasik pekerja migran, seperti penipuan agen ilegal, minimnya perlindungan hukum, dan kurangnya pendampingan di negara tujuan.
“Banyak masalah pekerja migran muncul akibat ketidakselarasan kebijakan pusat dan daerah. Dengan kolaborasi ini, kami yakin pelayanan dan pengawasan akan lebih efektif,” tambah Ade.
Ia mendorong agar pertemuan tersebut tidak sekadar simbolis, melainkan ditindaklanjuti dengan program konkret, seperti pembentukan posko informasi dan advokasi pekerja migran di Sumbar yang melibatkan multi-pihak, termasuk organisasi kepemudaan.
“Pemuda Muhammadiyah siap berpartisipasi dalam edukasi migrasi aman, terutama untuk generasi muda yang rentan menjadi korban sindikat ilegal,” tegasnya.
Ade juga menyampaikan apresiasi kepada Wamen BP2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, yang responsif terhadap aspirasi Wagub Vasko. Ia menilai kolaborasi kedua figur muda ini sebagai bentuk kepemimpinan yang solutif dan berpihak pada masyarakat.
“Ini bukan sekadar diplomasi, tapi bukti nyata kepedulian terhadap masalah riil rakyat. Semoga ini menjadi awal perlindungan lebih baik bagi pekerja migran asal Sumbar,” pungkasnya.
Dukungan juga datang dari BP3MI Sumbar melalui unggahan Instagram resmi, serta masyarakat yang mengapresiasi langkah Pemprov Sumbar. Harapannya, kolaborasi antara pemerintah, kementerian, dan masyarakat dapat menciptakan sistem perlindungan pekerja migran yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Ade Herdiwansyah menambahkan harapannya agar Wamen BP2MI, Dzulfikar Ahmad Tawalla, dapat berkunjung ke Sumatera Barat untuk melihat langsung kondisi dan kebutuhan pekerja migran serta keluarga mereka. Kunjungan ini dinilai penting untuk memperkuat komitmen perlindungan pekerja migran berbasis daerah.