MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sumatera Barat, Ade Herdiwansyah, menegaskan pentingnya mengarahkan pemanfaatan teknologi, khususnya kecerdasan artifisial (AI), untuk tujuan yang maslahat. Salah satu arah strategisnya adalah integrasi teknologi dalam pengembangan kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah Sumatera Barat.
Menurut Ade, pemanfaatan teknologi canggih seperti AI semestinya tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga perlu dibingkai dalam nilai-nilai kearifan lokal. “Teknologi harus menjadi alat untuk memperkuat pendidikan karakter. Di Sumatera Barat, itu berarti menanamkan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) sejak dini,” ujarnya dalam pertemuan Pemuda Muhammadiyah, Rabu (18/6/2025) di Padang.
Ade menilai bahwa tantangan global menuntut generasi muda yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memiliki identitas budaya dan spiritual yang kuat. Oleh karena itu, ia mendorong agar Pemerintah Daerah dan lembaga pendidikan memperkuat kurikulum lokal berbasis nilai ABS-SBK, yang selama ini menjadi fondasi budaya Minangkabau.
“Muatan lokal tidak boleh hanya menjadi pelengkap. Ia harus menjadi bagian inti dari pendidikan, dan AI bisa membantu dalam mengemasnya secara menarik dan interaktif,” katanya.
Pernyataan Ade ini mendapat respons positif dari kalangan pendidik. Salah seorang guru muatan lokal di salah satu SMK Padang, Isral., menyatakan dukungannya terhadap gagasan tersebut. “Selama ini kami kesulitan membuat siswa tertarik dengan pelajaran muatan lokal. Kalau teknologi bisa dimanfaatkan untuk menyajikan nilai-nilai ABS-SBK dalam bentuk visual atau game edukatif, itu akan sangat membantu proses belajar mengajar,” ujarnya.
Sementara itu, seorang siswa kelas XI, Farhan Rahmadi, mengungkapkan antusiasmenya jika pembelajaran lokal bisa dikolaborasikan dengan teknologi. “Kalau ada aplikasi atau video interaktif tentang adat Minang atau nilai syarak dalam kehidupan sehari-hari, kami jadi lebih semangat belajar. Tidak membosankan,” ucapnya.
Ade juga menekankan bahwa Pemuda Muhammadiyah siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyinergikan teknologi dengan pendidikan berbasis nilai.
“Kami ingin memastikan bahwa di tengah gelombang digitalisasi, nilai-nilai luhur tak tergilas zaman,” pungkasnya.