MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Di tengah keprihatian mendalam atas bencana banjir yang melanda Kota Padang dengan kerugian mencapai hampir 500 miliar rupiah, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kota Padang menunjukkan semangat luar biasa dalam memberdayakan para pensiunan untuk tetap produktif di usia senja.
Yusman Kasim, Ketua Umum PWRI Kota Padang, memimpin langsung Tabligh Akbar yang digelar di Lantai II Masjid Syekh Ahmad Khatib Alminangkabawi pada Selasa (2/12/2025). Acara yang menghadirkan Buya Ristawardi Datuak Marajo Nan Batungkek Ameh sebagai penceramah ini bukan sekadar kegiatan keagamaan biasa, melainkan bagian dari gerakan besar PWRI dalam menjaga nilai persatuan dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.
“PWRI bukan sekadar wadah bagi para pensiunan. Kami adalah garda terdepan dalam menjaga persatuan serta ikut berperan dalam pembangunan daerah,” tegas Yusman dengan penuh keyakinan. “Di usia senja ini, kami terus berupaya mendukung program pemerintah, khususnya di bidang kesehatan dan kebersihan.”
Komitmen PWRI dalam menjaga kesehatan anggotanya terbukti nyata. Setiap minggu, para anggota diajak berolahraga bersama agar tetap bugar, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat luas. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa usia senja bukanlah akhir dari produktivitas, melainkan babak baru untuk terus berkontribusi.
Yang lebih menarik, Yusman mengungkapkan program strategis PWRI yang visioner dalam mempersiapkan anggota menghadapi masa pensiun. “Minimal tiga tahun sebelum pensiun, kami mendorong pelatihan wirausaha sesuai kemampuan masing-masing,” jelasnya. “Ini penting agar kehidupan tidak terputus, sekaligus memotivasi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.”
Program pelatihan wirausaha ini dirancang khusus agar para pensiunan tidak kehilangan arah setelah meninggalkan masa aktif bekerja. Mereka diberikan bekal keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan untuk membuka usaha mandiri, sehingga tetap memiliki penghasilan dan peran sosial yang bermakna.
Dalam acara yang sama, PWRI juga menggelar sosialisasi BPJS kepada seluruh pengurus dan anggota. Sesi tanya jawab menjadi sangat interaktif, memberikan solusi bagi warga yang menunggak iuran. Masyarakat juga dihimbau agar segera mendaftarkan bayi baru lahir sebagai peserta JKN ke kantor BPJS terdekat, memastikan perlindungan kesehatan dimulai sejak dini.
Tidak hanya itu, PWRI juga menyalurkan bantuan usaha dan pelayanan jalan bagi warga lansia, menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan sesama pensiunan. Program ini sejalan dengan visi PWRI untuk menjadikan para lansia sebagai agen perubahan yang tetap berdaya dan bermartabat.
Momen yang sangat mengharukan terjadi ketika Yusman menyampaikan belasungkawa mendalam atas bencana banjir yang baru saja menerjang Kota Padang. “Saya Yusman Kasim dan segenap pengurus PWRI, mengucapkan ikut sangat prihatin atas musibah yang melanda saudara-saudara kita khususnya Kota Padang dan umumnya Sumatra Barat. Rumah hunian, sekolah, hingga madrasah dan rumah ibadah ikut terdampak,” ujarnya dengan nada penuh empati.
Dalam tausiahnya, Buya Ristawardi memberikan pencerahan spiritual yang menyentuh hati. Beliau menekankan pentingnya memelihara dan mempertahankan rumah tangga sakinah dan mawaddah sebelum ajal menjemput, dengan menyadari hak dan kewajiban sebagai suami maupun istri. Buya juga mengharapkan anggota PWRI Kota Padang tetap produktif di usia senja dengan memperbanyak ibadah dan menjaga agar hati selalu terpaut di masjid.
Dalam kesempatan yang sama, Maigus turut menyampaikan keprihatinan mendalam terkait persoalan kriminalitas di kalangan remaja yang kian memprihatinkan. Data yang dipaparkannya sungguh mencengangkan dan menjadi alarm keras bagi semua pihak.
“Lebih dari 60 persen penghuni penjara adalah anak-anak yang terlibat kasus narkoba,” ungkap Maigus dengan nada prihatin. Angka yang sangat mengkhawatirkan ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman narkoba terhadap generasi muda Indonesia, khususnya di Kota Padang dan Sumatra Barat.
Pernyataan ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk PWRI sebagai organisasi yang peduli terhadap masa depan bangsa. Para pensiunan yang tergabung dalam PWRI memiliki pengalaman dan kebijaksanaan yang bisa menjadi benteng moral bagi generasi muda.
Yusman menanggapi keprihatinan ini dengan menegaskan bahwa peran PWRI tidak hanya untuk kesejahteraan anggotanya, tetapi juga turut berkontribusi dalam membimbing generasi muda. “Inilah mengapa kami terus menekankan pentingnya memotivasi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Para lansia harus menjadi teladan dan pembimbing bagi anak cucu kita,” tegasnya.
Data yang disampaikan Maigus ini memperkuat urgensi program-program PWRI dalam membangun karakter dan memberikan contoh produktivitas yang positif. Dengan menunjukkan bahwa di usia senja pun masih bisa berkarya dan berkontribusi, para lansia memberikan inspirasi bahwa hidup harus diisi dengan kegiatan positif, bukan terjerumus dalam perbuatan yang merusak masa depan.
Yusman menambahkan bahwa selain tabligh akbar, PWRI rutin menggelar berbagai kegiatan seperti halal bihalal, senam sehat, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Semua program ini dirancang untuk memastikan para lansia tetap sehat secara fisik, mental, dan spiritual, sekaligus menjadi role model bagi masyarakat luas, terutama generasi muda.
Kabar paling menggembirakan datang ketika Yusman mengumumkan program inovatif PWRI untuk tahun 2026. “Tahun depan, PWRI Kota Padang akan meluncurkan smart card khusus untuk naik Trans Padang yang diperuntukkan bagi warga PWRI lansia,” ungkapnya dengan bangga. Program ini akan memberikan kemudahan mobilitas bagi para lansia sekaligus meringankan beban transportasi mereka.
“PWRI bertekad mendukung program strategis Kota Padang untuk kejayaan Kota Padang,” pungkas Yusman dengan tegas, menegaskan komitmen organisasi dalam berkontribusi pada pembangunan kota, termasuk dalam upaya pencegahan kriminalitas dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja melalui pendekatan keteladanan dan pembinaan.
Wakil Walikota Padang yang hadir dalam acara tersebut memberikan apresiasi tinggi kepada PWRI Padang yang terus produktif di usia lansia. “Para lansia tidak boleh bersedih, maka Pemko akan terus membahagiakan lansia,” katanya, sambil menyebutkan bahwa kerugian banjir Padang mendekati 500 miliar rupiah.
Pernyataan Wawako ini menunjukkan komitmen pemerintah kota dalam mendukung kesejahteraan lansia, sejalan dengan upaya PWRI dalam memberdayakan para pensiunan. Kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat seperti PWRI menjadi kunci dalam menciptakan kota yang ramah lansia dan inklusif, sekaligus menjadi benteng moral dalam menghadapi ancaman degradasi moral generasi muda.
Dengan berbagai program inovatif dan semangat yang tidak pernah padam, PWRI Kota Padang di bawah kepemimpinan Yusman Kasim membuktikan bahwa usia senja bukanlah penghalang untuk tetap berkontribusi pada masyarakat. Dari pelatihan wirausaha hingga smart card transportasi, dari tabligh akbar hingga kepedulian terhadap masalah sosial seperti kriminalitas remaja, setiap langkah PWRI adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.
Para lansia PWRI tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pemberi solusi dan inspirasi bagi generasi mendatang. Di tengah tantangan seperti bencana banjir dan ancaman narkoba terhadap generasi muda, kehadiran PWRI menjadi cahaya harapan bahwa dengan persatuan, produktivitas, dan nilai-nilai moral yang kuat, Indonesia Emas 2045 bukanlah sekadar mimpi, melainkan tujuan yang bisa dicapai bersama.






