Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal: Hidayah Allah SWT Tidak Akan Tiba Jika Kezhaliman Terus Dibiarkan

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa, menegaskan bahwa hidayah Allah SWT tidak akan turun kepada mereka yang terus berada dalam kezhaliman. Dalam pernyataannya, Buya mengungkapkan bahwa mendoakan seseorang agar mendapatkan hidayah, namun membiarkannya tetap larut dalam kezhaliman, adalah sebuah kontradiksi.

“Allah SWT telah berulang kali mengingatkan dalam Al-Qur’an bahwa Dia tidak akan memberikan hidayah kepada orang-orang zalim. Karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa kezhaliman adalah penghalang hidayah Allah SWT. Barang siapa yang ingin mendapatkan hidayah, langkah pertama adalah menjauhi segala bentuk kezhaliman,” tegasnya.

Buya Dr. Gusrizal juga merespons keresahan sebagian masyarakat terhadap cara para ulama menyampaikan nasihat, yang sering dianggap “nyinyir” atau terlalu keras. Menurutnya, suara lantang para ulama dalam dakwah bukanlah bentuk kebencian, melainkan upaya membimbing umat keluar dari gelapnya kezhaliman.

“Ketahuilah, siapa saja yang bersuara, baik dengan nada tinggi maupun rendah, untuk memperingatkan agar berhenti dari perbuatan zalim, sejatinya mereka tengah berusaha meruntuhkan dinding penghalang hadirnya hidayah Allah SWT,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika seruan itu menimbulkan rasa gelisah di hati sebagian orang, itu mungkin karena mereka lebih memilih hidup dalam kegelapan dibandingkan berada dalam cahaya hidayah. Kehidupan di dunia ini hanya menawarkan dua pilihan: hidup dalam sinar hidayah atau terjerat dalam kegelapan kezhaliman.

“Jangan sampai karena memperturutkan bisikan syaithan, pengantar madu dipandang sebagai pembawa tuba,” pesan Buya Gusrizal.

Dakwah Bukan Kebencian, Melainkan Upaya Penyelamatan

Pernyataan ini menegaskan bahwa dakwah sejati bukanlah tindakan yang didasari kebencian. Sebaliknya, dakwah adalah ikhtiar menyelamatkan manusia dari jeratan kezhaliman, bahkan jika dilakukan dengan cara yang dirasa keras oleh sebagian orang. Dakwah amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban yang harus terus dijalankan, meskipun menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.

Buya Gusrizal mengajak seluruh umat untuk merenungkan pentingnya peran ulama sebagai penyampai nasihat dan peringatan. Suara lantang mereka adalah bentuk kasih sayang untuk membawa umat menuju jalan yang diridhai Allah SWT.

Related posts