Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Sindir Imbauan Kemenag terkait Siaran Azan di Televisi diganti Running Text Gegara Kedatangan Tokoh & Perayaan Agama Lain

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Imbauan Kementerian Agama RI untuk mengganti kumandang azan Maghrib di televisi dengan running text selama penayangan langsung Misa Paus Fransiskus di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis (5/9), menuai reaksi dari berbagai kalangan. Salahsatunya datang dari Ketum MUI Sumbar Buya Dr Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa

 

Menurut Buya Gusrizal, Mengapa selama ini antar umat beragama di Indonesia rukun ?

Itukah pertanyaan yang hendak dicari jawabannya?

 

Jawabannya, menurut Buya karena umat di negeri ini sangat sabar memikul kezhaliman penguasa, sangat toleransi menerima perlakuan kasar tanpa rasa dan sangat menghormati mitsaq wathani (komitmen kebangsaan) yang telah disepakati walaupun sering dilanggar dan dipandang sebelah mata.

 

“Kalau benar suara adzan kaum muslimin yang selama ini biasa disenandungkan melalui media mesti disunyikan karena kehadiran tokoh agama lain, berarti penguasa dan siapa saja yang setuju, sedang mempertontonkan kemunafikan kebangsaan yang selama ini ditutupi dengan sorak kebhinnekaan dan juga semakin membuktikan bahwa hubungan antar umat beragama yang berjalan selama ini adalah toleransi semu yang dikemas dengan moderasi beragama,” Tegas Buya Gusrizal

Related posts