MINANGKABAUNEWS.COM, BUKITTINGGI – Menyikapi perayaan Natal dan Tahun baru 2022 saat ini ada Kekhawatiran dari banyak orang tentang varian baru yang berkembang di luar negeri seperti di Singapura dan Malaysia yang disebut Varian Delta plus.
“Sebelumnya kita sebut varian delta monster, penularannya sangat cepat dari pada Varian Delta yang terjadi pada bulan April-Agustus tahun ini. Satu orang dapat menulari 8-10 orang atau lebih,” ujar dr. Deddy Herman, Senin (6/12/2021).
Wakil ketua penanganan masalah Covid-19 RSAM Bukittinggi, dr Deddy Herman, SpP (K), FCCP, FAPSR, MCH, FISR menjelaskan, dengan kita menjaga protokol kesehatan dan melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 pada saat Natal dan Tahun baru (Nataru).
“Sebetulnya kita mencegah, jangan sampai nanti orang luar negeri atau WNI yang baru kembali dari jalan-jalan libur akhir tahun kembali membawa penyakit ke Indonesia,” jelasnya.
Ia menambahkan, contohnya Malaysia sekarang berada pada level 3 emergency kondisi penyebaran Covid-19, Singapura berada level 3. Sekitar beberapa hari yang lalu, angka kasus meningkatnya itu, 1000-2000 kasus/hari, pada pertengahan November ada 3000 kasus tambahan perhari dan ada 18 kematian di Singapura.
“Artinya apa? yang ditakutkan saat Natal dan Tahun baru, kalau tidak kita lakukan PPKM Level 3 atau Protokol kesehatan yang ketat, takutnya nanti banyak orang Indonesia liburan akhir tahun ke Singapura, balik dari Singapura dia akan membawa varian delta plus yang beresiko menyebabkan penyebaran Covid-19 kembali ke masyarakat Indonesia atau orang dari Singapura, ia takut di Singapura karena banyak penularan Covid-19, dan pergi ke Indonesia membawa penyakit.
Akibatnya akan menyebar lagi di Indonesia sama seperti waktu sebelumnya, sewaktu varian delta menyebar di India, banyak orang India datang ke Indonesia karena kurangnya RS disana dan takut tertular, berakibat varian delta luar biasa penyebarannya di Indonesia. Sehingga saat ini Pemerintah betul-betul sangat hati-hati untuk mencegah terulang kembali kondisi yang sama.
“Kita tidak akan membuka pintu untuk orang yang dari luar negeri, selama libur Natal dan Tahun baru itu, Karena mereka dapat datang ke Indonesia melalui jalur yang kita tidak tahu, mungkin bila tidak bisa mereka lewat jalan darat atau lewat jalan udara, mungkin mereka lewat jalan laut. Hingga dengan adanya setiap pintu masuk Indonesia diberlakukan PPKM Level 3, diharapkan kita bisa mencegah penularan Covid- ini,” tutup dr. Deddy Herman mengakhiri.