Khutbah Idul Fitri bersama Dr. Suhardin: Puasa, Taqwa, dan Kesejahteraan Jadi Fokus Utama di Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, PADANG – Ribuan jemaah memadati Masjid Taqwa Muhammadiyah Sumbar di Kota Padang pada pagi yang cerah untuk melaksanakan Salat Idulfitri 1446 H. Dalam khutbah yang penuh hikmah, Anggota PP Muhammadiyah Dr. Suhardin,M.Pd selalu khatib menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai taqwa yang telah dibangun selama bulan Ramadan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam khutbahnya, Dr. Suhardin menyampaikan bahwa Ramadan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga sebuah madrasah ruhani yang membentuk pribadi muslim yang bertakwa. “Setelah sebulan penuh kita menjalani latihan ketakwaan, kini saatnya membuktikan hasilnya dalam kehidupan nyata. Ramadan boleh berlalu, tetapi nilai-nilainya harus tetap hidup dalam hati kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Suhardin mengingatkan bahwa kemenangan sejati di hari Idulfitri bukan hanya tentang kembalinya fitrah manusia yang bersih, tetapi juga keberhasilan dalam menjaga ketakwaan setelah Ramadan. Ia mengutip ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi yang menegaskan bahwa tanda kesuksesan seseorang dalam Ramadan adalah meningkatnya kualitas iman dan amal saleh.

“Allah berfirman dalam Al-Qur’an, ‘Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.’ (QS. Al-Hujurat: 13). Maka, mari kita buktikan takwa kita dengan terus berbuat kebaikan, menjauhi kemaksiatan, dan memperkuat hubungan kita dengan Allah serta sesama manusia,” lanjutnya.

Khutbah ini juga menyentuh isu lingkungan dan refleksi atas perbuatan manusia terhadap alam. Khatib dengan penuh haru menyesalkan bagaimana manusia telah mengeksploitasi alam demi kepentingan duniawi. “Hutan yang lebat dan indah kita tebang untuk mendapatkan keuntungan sesaat. Lahan-lahan kita sulap menjadi destinasi wisata, sementara uangnya dihamburkan dalam kemaksiatan. Kita begitu asyik dengan gemerlapan dunia hingga lupa pada amanah sebagai khalifah di bumi,” ungkapnya.

Dalam suasana yang penuh renungan, Suhardin mengajak jemaah untuk bertaubat dan kembali kepada jalan Allah. Ia menyampaikan doa yang menggugah hati, memohon ampunan serta memohon agar tetap istiqamah dalam menjalankan ajaran-Nya:

‘Ya Allah, kami malu dan takut kepada-Mu atas segala kezaliman dan kejahatan kami. Kami tidak layak untuk surga-Mu, tetapi kami juga tidak sanggup menanggung siksa-Mu. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, berilah kami keampunan-Mu. Kami berjanji untuk istiqamah di jalan-Mu sampai akhir hayat kami. Masukkanlah kami bersama orang-orang saleh ke dalam surga-Mu.’

Jemaah yang hadir tampak khusyuk mendengarkan setiap nasihat yang disampaikan. Seorang jemaah, Khidir (45), mengungkapkan bahwa khutbah tahun ini sangat menggugah hati dan memberikan motivasi untuk terus berbuat baik setelah Ramadan. “Pesannya sangat mendalam. Saya merasa lebih termotivasi untuk menjaga ibadah dan hubungan sosial yang lebih baik,” ujarnya.

Perayaan Idulfitri di Padang tahun ini berlangsung khidmat dengan diwarnai takbir yang menggema di seluruh penjuru kota Padang. Usai salat, masyarakat saling bersalaman dan bermaafan, meneguhkan makna kemenangan sejati yang tidak hanya diukur dari berlalunya Ramadan, tetapi juga dari ketulusan hati dalam mengamalkan nilai-nilai Islam sepanjang tahun.

Dengan semangat Idulfitri, umat Islam diharapkan terus mengamalkan nilai-nilai ketakwaan, menjadikan Ramadan sebagai batu loncatan untuk kehidupan yang lebih baik, serta menjaga hubungan harmonis dengan sesama. Seperti pesan khatib, “Ramadan boleh pergi, tetapi ruhnya harus tetap hidup dalam setiap langkah kehidupan kita.”

Related posts