MINANGKABAUNEWS.com, PADANG — Pemerintah Kota Padang bersama DPRD menggelar Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-356 Kota Padang pada Kamis (7/8). Momentum tahunan ini dimanfaatkan sebagai ajang evaluasi pembangunan dan peluncuran arah strategis kota ke depan.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, dalam pidatonya menyampaikan bahwa tema tahun ini, “Taste of Padang Experience: Road to Gastronomy City”, bukan sekadar slogan, melainkan strategi kebudayaan dan ekonomi jangka panjang. Ia menegaskan komitmen pemerintah kota untuk mendorong Padang masuk dalam jaringan kota kreatif dunia di bawah UNESCO, khususnya dalam bidang gastronomi.
“Menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network berarti memaksimalkan potensi kuliner dan budaya lokal sebagai penggerak kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” kata Fadly.
Sebagai bagian dari roadmap gastronomi tersebut, Pemko Padang tengah mempercepat revitalisasi kawasan Kota Tua Padang sebagai episentrum budaya dan pariwisata. Penunjukan Padang sebagai tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Indonesia Creative Cities Network (ICCN) yang akan dihadiri lebih dari 250 kota kreatif, turut memperkuat posisi strategis ini.
Wali Kota juga memaparkan sejumlah capaian pembangunan. Setelah mengalami kontraksi ekonomi sebesar -1,86% akibat pandemi pada 2021, Padang berhasil rebound dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,65% pada 2024. Tingkat kemiskinan juga turun menjadi 4,06%, sementara kemiskinan ekstrem telah ditekan hingga nol persen.
Dalam aspek pembangunan manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Padang mencapai 84,38, tertinggi di Sumatera Barat dan melampaui rerata nasional. Capaian ini didorong oleh berbagai program seperti BPJS gratis bagi 23.712 jiwa, serta beasiswa “Kartu Padang Juara” yang mengirim enam mahasiswa ke luar negeri dalam skema double degree.
Ketua DPRD Kota Padang, Muharlion, memberikan catatan kritis terkait tantangan urbanisasi. Ia menyoroti perlunya penyusunan Master Plan Pengendalian Banjir yang sistematis, serta peningkatan layanan publik dalam hal pengelolaan sampah, pencegahan narkoba, dan penanganan konflik sosial.
Muharlion juga menyoroti ketergantungan fiskal daerah terhadap dana transfer pusat. Dengan PAD hanya berkontribusi sekitar 29% terhadap total APBD, menurutnya, masih terdapat ruang besar untuk menggali potensi ekonomi lokal.
“Kemandirian fiskal harus menjadi agenda prioritas agar kita bisa membiayai pembangunan tanpa bergantung penuh pada transfer pusat,” ujarnya.
HUT Kota Padang ke-356 merujuk pada peristiwa penyerangan laskar Pauh dan Koto Tangah terhadap loji-loji Belanda di Muaro Padang pada 7 Agustus 1669. Semangat perlawanan itu, menurut Fadly, menjadi simbol perjuangan kolektif membangun masa depan kota.
Menutup rangkaian pidato, kedua pimpinan daerah menekankan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Mereka menyerukan agar perbedaan suku, budaya, dan keyakinan dijadikan kekuatan untuk memperkuat harmoni sosial.
“Momentum ini bukan hanya untuk mengenang sejarah, tapi untuk merancang masa depan yang lebih inklusif, kreatif, dan mendunia,” pungkas Fadly.





