KPAI Dorong Mudik Lebaran 2025 Lebih Ramah Anak

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Wakil Ketua KPAI, Dr. Jasra Putra, menegaskan pentingnya menjamin keselamatan dan kenyamanan anak selama arus mudik Lebaran 2025. Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (2025), jumlah pemudik diproyeksikan mencapai 146,48 juta orang atau 52% populasi Indonesia, dengan rincian: mobil pribadi (33,69 juta/23%), bus (24,76 juta/16,9%), kereta api antarkota (23,58 juta/16,1%), pesawat (19,77 juta/13,5%), dan sepeda motor (12,74 juta/8,7%). KPAI memberikan serangkaian rekomendasi kepada pemerintah, aparat, dan masyarakat untuk memastikan mudik ramah anak.

Data Korlantas Polri (2024) menyebut kecelakaan lalu lintas sebagai penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Setiap jam, 3-4 orang meninggal dunia, dengan total 1.150.000 kasus kecelakaan sepanjang tahun yang menewaskan 27.000 jiwa. Sekitar 3.000 korban selamat mengalami disabilitas permanen, sementara tenaga medis hanya mampu menyelamatkan 5.000 nyawa. Dampak ini berpotensi meningkatkan kerentanan anak terhadap kemiskinan dan kekerasan, terutama jika korban merupakan tulang punggung keluarga.

Pengawasan KPAI pada tahun-tahun sebelumnya menemukan sejumlah pelanggaran, seperti anak tidak tercatat dalam manifes penumpang, terpisah dari orang tua akibat kepadatan, serta penggunaan sepeda motor yang berisiko tinggi. Anak-anak juga rentan mengalami kekerasan seksual dan pelanggaran hak lainnya. Sepanjang 2024, KPAI mencatat 2.057 kasus pelanggaran hak anak, terutama di lingkungan keluarga/pengasuhan alternatif serta perlindungan khusus (kekerasan fisik, psikis, dan seksual).

Temuan KPAI di Awal Pengawasan 2025
1. Efisiensi anggaran mengakibatkan keterbatasan SDM dan fasilitas pojok ramah anak di terminal, stasiun, dan posko mudik.
2. Minimnya ruang laktasi, fasilitas kesehatan, dan pojok ramah anak yang mudah diakses di sejumlah stasiun dan terminal.
3. Kurangnya informasi atau himbauan mudik ramah anak di area transit.
4. Masih ada terminal yang terpapar asap rokok.

Rekomendasi KPAI untuk Mudik Ramah Anak
1. Transportasi Aman: Penyediaan moda transportasi layak dan ramah anak, dengan kondisi awak yang prima.
2. Optimalisasi SDM dan SOP: Peningkatan kapasitas petugas dan prosedur operasional untuk layanan maksimal.
3. Fasilitas Ramah Anak: Pembangunan ruang bermain, laktasi, dan toilet bersih di titik transit.
4. Pengawasan Kapasitas: Penegakan ketat aturan muatan penumpang untuk hindari kelebihan kapasitas.
5. Edukasi Pencegahan Kekerasan Seksual: Sosialisasi pencegahan kekerasan selama perjalanan.
6. Perlindungan Terintegrasi: Pelatihan petugas, pemasangan CCTV, dan surat edaran perlindungan anak.
7. Pos Pengaduan Strategis: Integrasi posko pengaduan dengan UPTD PPA di daerah.
8. Informasi Cuaca dan Rawan Kecelakaan: Koordinasi dengan BMKG dan aparat untuk antisipasi cuaca ekstrem dan titik rawan.
9. **Kesiapan Keluarga**: Imbauan kepada orang tua untuk memenuhi kebutuhan anak selama perjalanan.

KPAI telah melakukan pemantauan langsung di beberapa lokasi mudik, seperti Stasiun Kereta Api Gambir, Senen, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Jati Jajar Depok, Stasiun Tugu Yogyakarta, Terminal Giwangan, Posko Mudik Jembatan Timbang Yogyakarta-Solo, Rest Area Tol Palimanan, serta posko mudik gratis di Jakarta (Kramat Raya 164, Gelora Bung Karno, dan Menteng 62).

Related posts