MINANGKABAUNEWS.COM, PADANG — Komisioner KPAI Jasra Putra mengungkapkan Dengan menurunnya dampak pandemi, larangan mudik di cabut pemerintah. Tentu mudik tahun ini akan menjadi moment yang ditunggu tunggu, dalam menjaga kembali silaturahim, setelah 2 tahun tidak pulang kampung. Menghormati orang tua, bertemu saudara di kampung setahun sekali, menjadi magnet paling kuat yang sangat dinantikan para pemudik.
“Tahlil, doa dan makam makam akan menjadi tempat silaturahim, setelah 2 tahun tidak sempat berziarah atau mengucapkan duka secara langsung. Namun tentu pulang kampung tahun ini tetap harus memperhatikan prokes, karena penularan virus Covid masih ada, meski tidak seperti dulu. Namun tetap saja para ahli kesehatan mengingatkan, dampak yang berat tetap terjadi untuk saudara kita yang komorbid. Artinya dari kita yang sehat, jangan menjadi carrier atau pembawa Covid 19. Agar kebahagiaan lebaran terjaga,” ungkapkan
Jasra mengatakan Ditengah prediksi pemerintah tentang peningkatan tajam pemudik yang mencapai 85 juta orang, menandakan mudik sesuatu yang tidak bisa ditahan lagi, dan mau tidak mau semua hal harus dipersiapkan. Tentu pemerintah sudah menghitung, dari peningkatan animo mudik di berbagai tiket penjualan transportasi yang meningkat tajam. Artinya mudik individu juga akan meningkat. Dan dalam mengatur mobilitas memindahkan orang sebanyak itu dalam waktu singkat, perlu effort yang besar, perlu persiapan persiapan, mobilitas yang tinggi dan antisipasi segala resiko yang akan terjadi. Untuk itu pemerintah tidak bisa di tinggal sendirian, masyarakat dan swasta punya peran kuat membantu kesuksesan penyelenggaraan mudik tahun ini.
Disisi lain, dampak ikutan pandemi yang panjang dan belum selesai, terutama faktor ekonomi, namun akan tidak menyurutkan masyarakat untuk tetap mudik. Mereka tetap mencari cara agar tetap bisa pulang kampung, diantaranya dengan memilih kendaraan yang dianggap hemat, ekonomis dan murah dengan motor. Namun untuk faktor keselamatan, tunggu dulu, banyak yang harus dipersiapkan.
“Untuk itu jauh jauh hari Presiden telah mengingatkan Menteri Perhubungan, Kepolisian, Kementerian PUPR dan stakeholder penyelenggara transportasi, tentang pentingnya membagi beban perjalanan melalui darat, laut dan udara. Dapat dipastikan perjalanan darat akan menjadi idola setiap pemudik. Pemerintah juga menghimbau pentingnya penyediaan rest area pemudik motor,” tuturnya.
Menurutnya, Mudik dengan motor, menempuh berjam jam di perjalanan, tentu sangat melelahkan, belum lagi dengan membawa barang barang berukuran besar dan anggota keluarga beserta anak. “Karena memang motor bukan kendaraan yang di peruntukkan perjalanan jauh. Sehingga sangat bijak, bila para pemudik motor tidak memaksakan diri, benar benar memastikan kendaraan dalam kondisi prima dan selalu menghentikan kendaraannya setiap 2 jam. Apalagi bila perjalanan di sertai hujan, angin kencang, panas, gelap. Yang tentu sangat tidak diharapkan. Kita berdoa perjalanan cerah, mendapat istirahat yang cukup dan membawa keselamatan sampai kampung halaman”.
“Tentu saja pemerintah penting memastikan jalan dan rest area dalam kondisi sebaik mungkin, untuk ramah dilalui dan disinggahi para pemudik motor, terutama yang membawa anak anak. Tentu pilihan perjalanan di harapkan di waktu pagi dan siang, dibanding malam hari. Dengan memperhatikan pilihan rute sepanjang perjalanan, fasilitas yang ada, keamanan, penerangan yang cukup, kebersihan, tempat jajanan sehat dan tempat istirahat,” imbuh Jasra Putra dalam kunjungan kerja di Padang.
“Apa yang menjadi harapan anak anak selama di perjalanan, perlu dipersiapkan. Seperti konsumsi air mineral yang cukup, obat obatan, jaket, jas hujan, makanan sehat dan mainan yang mau dibawa. Hindari jajanan yang memicu asam lambung, seperti terlalu pedas dan terlalu asam,” pungkasnya.
Jasra menyarankan Hendaknya setiap jam mengecek kondisi anaknya, jangan sampai karena faktor kelelahan kemudian memaksakan diri untuk tetap berkendara. Jangan menambah deret angka korban meninggal Covid dengan tidak memperhatikan faktor keselamatan berlalu lintas. Sudah cukup duka anak anak yatim piatu yang meninggal ortunya selama Covid, yang sampai sekarang berdampak panjang. Kita tidak mau anak anak kehilangan pengasuh utamanya kerena kecelakaan lalu lintas.
“Kita juga belajar dari peristiwa sebelumnya, anak anak kehilangan nyawa dalam gendongan Ibunya, ataupun demam diperjalanan,” tuturnya.
“Setiap tahun KPAI bersama Kementerian terkait dan Lembaga serta para aktifis anak tanpa lelah selalu mengingatkan faktor keselamatan mudik dengan mengkampanyekan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas. Yang didalamnya sangat mengajurkan untuk tidak melakukan perjalanan jauh menggunakan sepeda motor. Karena resiko yang sangat tinggi di perjalanan. Untuk itu KPAI berharap penyelenggaraan mudik tahun ini semakin baik dan semakin ramah buat anak anak yang dilibatkan mudik orang tuanya,” tandasnya.
Lebih jauh dirinya menyampaikan Pemerintah juga telah menyiapkan alternatif dalam rangka mengantisipasi pemudik motor setiap tahun, dengan menyiasati melalui kapal penyeberangan, sehingga memperpendek waktu dan jarak tempuh dalam penggunaan sepeda motor. Begitupun penyekatan di titik tertentu, yang memberi anjuran pemudik motor beralih ke bus. Namun dengan prediksi peningkatan pemudik, tetap saja kemungkinan pemudik motor akan banyak.
“Kita mendorong agar masyarakat, perusahaan, fasilitas ibadah dan fasilitas publik membuka diri untuk membantu para pemudik motor, memberi perhatian para pemudik motor yang akan istirahat, karena keterbatasan rest area yang ada. Dengan menyediakan kebutuhan mereka, agar dapat melanjutkan perjalanan secara baik,” tandasnya.
“Tentu kita tidak khawatir, dengan kuatnya tali persaudaraan selama momen lebaran di perjalanan, yang biasanya di perlihatkan banyak masyarakat, tempat ibadah, perusahaan, akedemisi, relawan, fasilitas publik yang menyediakan tempat tempat istirahat yang dibuat mandiri, begitu juga kesiapan tempat tempat ibadah menjadi tempat istirahat pemudik. Kita belajar dari beberapa peristiwa puncak arus mudik dan lonjakan pemudik, dimana ditengah kemacetan tersebut pemudik sangat membutuhkan akses kesehatan, tempat istirahat, bahan bakar, toilet dan makanan. Sehingga sangat membutuhkan kepedulian kita semua. Agar mudik tahun ini dapat membahagiakan kita semua,” ujarnya
Jasra menambahkan Pemudik juga diharapkan, setiba di kampung, dapat meningkatkan perhatian kepada saudara saudaranya, terutama anak anak yang kini yatim piatu akibat orang tua meninggal Covid 19. “Saya kira, anak anak yang menjadi yatim atau piatu selama pandemi akan menjadi perhatian saudara saudaranya yang akan pulang kampung,” tutup Jasra