MINANGKABAUNEWS.com, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menekankan pentingnya kolaborasi kebijakan dua arah guna memastikan perjalanan mudik Lebaran yang aman dan ramah anak. Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyoroti Ramadan sebagai momen refleksi perlindungan anak, mengapresiasi upaya kepolisian dan pemerintah dalam menekan aksi negatif seperti tawuran dan balap liar melalui kebijakan tegas. Dengan mengamankan anak yang terlibat hingga usai Lebaran, kesadaran kolektif akan perlindungan anak terbangun—model yang diharapkan KPAI dapat diterapkan di masa depan.
Lebih dari 146 juta orang (52% populasi) diprediksi mudik tahun ini, menantang pemerintah dalam penyiapan logistik. Kementerian Perhubungan memproyeksikan distribusi pemudik berdasarkan moda transportasi:
– Mobil pribadi: 33,69 juta (23%)
– Bus: 24,76 juta (16,9%)
– Kereta antarkota: 23,58 juta (16,1%)
– Pesawat: 19,77 juta (13,5%)
– Sepeda motor: 12,74 juta (8,7%)
Untuk mengurangi kepadatan, pemerintah menerapkan kebijakan seperti:
– Percepatan libur sekolah (21 Maret–8 April 2025).
– Skema *Work From Anywhere* (WFA) untuk pekerja.
– Diskon 20% tarif tol Trans Jawa (24–28 Maret).
– Program Mudik Gratis bagi warga Aceh, Padang, Makassar, dan Jakarta, didukung ormas seperti Muhammadiyah dan NU.
Kecelakaan lalu lintas masih menjadi ancaman serius. Data Korlantas Polri (2024) mencatat kecelakaan sebagai penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia, dengan 27.000 korban jiwa dan 3.000 luka berat. Faktor dominan meliputi kesalahan manusia, kondisi kendaraan buruk, dan infrastruktur kurang memadai. Sebagai solusi, *Hotline Pusat Informasi Transportasi 24 jam* menyediakan update cuaca, titik macet, dan area rawan kecelakaan secara real-time.
KPAI mengimbau orang tua mempersiapkan kebutuhan anak seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan kebersihan. Operator transportasi didorong menerapkan *Sistem Perlindungan Anak* (*Safe Child Guarding*) untuk melindungi anak dari pelecehan atau kekerasan. Nomor darurat seperti SAPA 129 (0811-1129-129) dan WhatsApp KPAI (0811-1002-7727) tersedia untuk melaporkan insiden.
Mudik tahun ini juga menjadi momentum pengembangan kendaraan listrik. PLN menyiapkan 3.529 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2.400 lokasi. Kehadiran mobil listrik tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga menjadi media edukasi generasi muda tentang energi terbarukan.
Jasra Putra menegaskan, kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat kunci mewujudkan mudik yang inklusif. Dengan kebijakan proaktif dan kampanye kesadaran publik, tradisi mudik diharapkan bertransformasi dari tantangan tahunan menjadi momentum kebersamaan yang bermakna.






