Kunjungi Desa Wisata Pesona Pagadih Agam, Kemenparekraf Kumpulan 5 Kategori Penilaian 

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS.com, AGAM – Dalam rangka penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar visitasi di Desa Wisata Pesona Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Kamis (22/8/2024).

ADWI telah dilaksanakan selama tiga tahun terakhir. Pada 2021 telah dikuti oleh 1.831 desa wisata. Peningkatan yang signifikan terjadi pada tahun 2022 dengan total peserta 3.419 desa wisata.

Read More

Kemudian pada tahun 2023 telah mencapai angka yang mengesankan, yaitu 4.573 desa wisata. Hingga saat ini sudah ada 175 desa wisata terbaik yang telah mendapatkan penghargaan.

Tahun 2024 ini, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) kembali diselenggarakan dengan mengangkat tema “Desa Wisata Menuju Pariwisata Hijau Berkelas Dunia.” Ini bukan hanya sebuah tema, tetapi sebuah visi untuk masa depan pariwisata di Indonesia.

Dalam hal ini, Desa Wisata Pesona Pagadih merupakan salah satu dari tiga desa di Sumbar yang masuk 50 besar dari ribuan desa yang mendaftarkan diri untuk bersaing di ADWI 2024.

Adhyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Nia Niscaya mewakili Kemenparekraf menjelaskan, sasaran dari kegiatan ini adalah untuk terkumpulnya hasil dari lima kategori penilaian dan tersusunnya profiling 50 Desa Wisata Terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 dari proses Visitasi dan Penilaian yang dilakukan oleh Dewan Juri dan Menparekraf.

Suasana saat kunjungan Kemenparekraf di Desa Wisata Pesona Pagadih, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Lima kategori penilaian itu, pertama adalah Daya Tarik Desa Wisata yang merupakan potensi utama desa wisata yang memiliki keunikan, keautentikan, dan kreativitas yang menjadi Daya Tarik Wisata berupa produk wisata (wisata alam, buatan, budaya) & produk ekonomi kreatif (kriya, kuliner, fesyen).

Kemudian Amenitas, yaitu peningkatan standar kualitas amenitas pariwisata dengan standar CHSE melalui fasilitas homestay, toilet, serta fasilitas penunjang pariwisata lainnya (restoran, tempat ibadah, dan parkir) untuk pemenuhan sarana dan prasarana kenyamanan wisatawan.

Selajutnya Digital, yaitu akselerasi transformasi digital melalui pelayanan infrastruktur dan menciptakan konten kreatif sebagai sarana promosi desa wisata melalui media digital.

Kemudian Kelembagaan dan SDM, yaitu pemberdayaan SDM di Desa Wisata untuk meningkatkan lapangan kerja, dampak ekonomi, serta mendukung kesetaraan gender dalam pelibatan SDM di Desa Wisata.

“Terakhir Resiliensi, yaitu pengelolaan desa wisata yang berkelanjutan dengan memperhatikan isu lingkungan serta memiliki manajemen risiko,” jelasnya.

Lebih lanjut Nia juga mengungkapkan bahwa dirinya sangat menikmati kunjungan ke Desa Wisata Pesona Pagadih ini.

“Saya sangat menikmati pesona desa wisata Pagadih ini, dengan bentangan alam yang luas dan masih asri. Ini tentunya tak akan kita temukan di kota-kota. Makanannya dijajakan tadi juga enak-enak,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan agar pemerintah bersama pihak terkait lainnya terus meningkatkan kualitas, terutama bagaimana mempromosikan Desa Wisata Pesona Pagadih ke wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Tinggal PR kita bagaimana untuk mendatangkan wisatawan, jadi harus gencar mempromosikan desa ini, baik di dalam ataupun luar negeri,” ingatnya.

Pihaknya berharap kegiatan ini dapat menjadi daya ungkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Dari pantauan Minangkabaunews tampak hadir Kemenparekraf diwakili oleh Adhyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama, Nia Niscaya dan dua juri ADWI 2024 yaitu Prof. I Gede Pitana dan Reni Fitriani.

Selain itu juga dihadiri oleh jajaran  Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, tamu undangan dan stakeholder terkait lainnya. (*)

 

Related posts