MINANGKABAUNEWS.COM, MENTAWAI – Gubernur Sumatera Barat Mayeldi Ansharullah akan berkunjung di Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam rangka Rapat koordinasi Propinsi seluruh OPD se Sumbar. Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Mentawai Martinus Dahlan saat melakukan tinjau lokasi penanaman Program penanaman Cabe yang berlokasi di Pesantren Hidayatullah Km 7 Desa Sipora Jaya Kecamatan Sipora Utara. Senin (26/02/2024) kemaren.
Sekda Martinus Dahlan mengungkapkan, Gubernur akan memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Propinsi Lintas seluruh OPD se Sumbar. Rakor ini juga akan dihadiri oleh beberapa kementerian pada Rabu 28 Februari 2024. Dalam kesempatan itu akan ada rapat pengentasan kemiskinan eskrim pada esok Kamis 01 Maret 2024.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kepulauan Mentawai Beni Sinaga yang baru dilantik baru baru ini menyebutkan, kunjungan Gubernur Sumbar ke Mentawai positif akan berlayar dengan menggunakan transportasi laut dengan kapal baru berlambung KMP Wira Samaeri yang mana baru saja diresmikan. Untuk berlayar perdana akan dilakukan oleh gubernur Sumbar dan rombongan, sebut Kadishub.
“Untuk berlayar perdana akan dicoba oleh Gubernur Sumbar dan rombongan yang datang dari seluruh Kabupaten kota se- Sumbar”, ujar Beni.
Beni Sinaga mengatakan, bahwa pada 26 Februari 2024, Pemprop Sumatera Barat dan Pemda Kabupaten Mentawai telah meresmikan beroperasinya KM Wira Samaeri di Bungus, dengan pelayaran perdana ke Tuapeijat – Mentawai.
Bapak Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengharapkan dengan adanya investasi swasta melalui Wira Jaya Logitama Lines ini diharapkan semua pihak dapat mendukung dari mulai manajemen pelabuhan dan sektor produksi hasil daerah dapat ditingkatkan.
Harapan kita, dengan adanya kapal baru yang melayani rute Padang – Mentawai akan meningkatkan perekonomian daerah dan akses semakin lancar. Bahan komoditi yang akan dijual keluar tidak ada kendala lagi.
Selama ini karena kurangnya akses transportasi laut banyak pisang di Sikakap membusuk tertahan di pelabuhan Sikakap. Hadirnya kapal yang baru ini menjadikan mimpi masyarakat terpenuhi dan tidak lagi mengalami kerugian besar akibat pisang yang tidak terjual. (Tirman)






