Kurangnya Asupan Gizi Penyebab Terjadinya Stunting

  • Whatsapp

MINANGKABAUNEWS, SOLOK – Persoalan stunting menjadi fenomena yang santer diperbincangkan oleh ahli gizi dan kesehatan. Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Read More

Penyebab mendasar terjadinya gizi buruk yaitu kurangnya ketersediaan pasokan dan akses pangan ditingkat keluarga, masyarakat. Dan salah satu penyebab sulitnya akses pangan disebuah keluarga yaitu kemiskinan.

Hal ini disampaikan Wakil Walikota Solok Ramadhani Kirana Putra saat membuka GOW peduli pendidikan dan sosialisasi mengenai stunting bagi ibu hamil dan menyusui, Rabu (16/11/2022), di gedung Kubuang Tigo Baleh.

Ditekankan Wawako, pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, diantaranya dengan melakukan sosialisasi agar pemahaman bahwa perlunya mengkonsumsi makanan bergizi dan seimbang untuk mencegah stunting.

“Pada masa pandemi COVID-19, pelayanan gizi lebih diprioritaskan pada ibu hamil dan balita serta ibu menyusui. Stunting ini harus menjadi perhatian dan diwaspadai dengan baik” kata Wawako.

Lebih lanjut Wawako mengingatkan stunting yang terjadi pada anak dengan usia dini akan merugikan anak. Terutama pada usia pertumbuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) hingga berusia dua tahun, Baik jangka pendek maupun jangka panjang.

“Pada dasarnya stunting dapat dicegah dengan memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara ekslusif dan melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Terutama enam bulan pertama karena ini sangat mempengaruhi perkembangan bayi” ujarnya.


Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Minangkabaunews.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Related posts