Limapuluh Kota,Minangkabaunews.com,-Sepanjang tahun 2022 berbagai kebijakan atau keputusan telah dibuat para wakil rakyat Limapuluh Kota. Hal tersebut tentunya juga harus sampai atau di ketahui masyarakat banyak terutama warga Kabupaten Limapuluh Kota. Kebijakan atau keputusan yang di ambil dan disahkan di Gedung perwakilan rakyat tersebut tentunya menyangkut kepentingan masyarakat Limapuluh Kota kedepannya.
Pimpinan DPRD mempunyai tugas untuk menyampaikan laporan kinerja pimpinan dalam rapat Paripurna DPRD yang khusus diadakan untuk itu.Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Deni Asra, S.Si didampingi Wakil Ketua Wendi Chandra, ST dan Syamsul Mikar di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Kinerja DPRD Kabupaten Limapuluh Kota tentu dinilai dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi anggota legislatif. Baik dari dari segi penetapan anggaran, peraturan daerah maupun pengawasan setiap keputusan yang sudah disahkan di DPRD. Sepanjang tahun 2022 banyak yang telah dilakukan DPRD. Sebagai lembaga perwakilan rakyat, DPRD telah suarakan aspirasi masyarakat melalui penganggaran di APBD. Juga 3 perda inisiatif telah dilahirkan. Ini merupakan bagian penting dari kewenangan DPRD dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, Ujar Deni Asra.
Terakhir DPRD telah dan terus menjaga koordinasi serta komunikasi yang baik dengan forkopimda, tokoh masarakat, pemda, Wali nagari, bamus Nagari dan insan pers, serta semua pihak yang memiliki kesamaan tujuan dalam membangun Limapuluh Kota yang SMART. Dan ini adalah komitmen DPRD dalam peran aktif membangun daerah Imbuh Deni Asra.
Sementara Itu Wendi Chandra ST kepada awak media mengatakan “Sebagai lembaga legislatif yang beranggotakan 35 orang dengan mewakili 5 dapil di Kabupaten Limapuluh Kota tentunya DPRD terus berbenah dalam memperbesar anggaran buat masayrakat”
Sebagaimana kita ketahui paska Pandemi Covid 19, perekonomian terpuruk, maka dari 8 fraksi yang ada sepakat untuk mengalihkan anggaran tidak prioritas yang diajukan pemerintah dievaluasi oleh DPRD dan dialihkan ke belanja yg bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Misalnya : pembangunan jalan Produksi, jalan Usaha Tani, UMKM, RTLH, fasilitas Pendidikan dan kesehatan terus ditingkatkan, ujar Wendi Chandra ST.
DPRD sebagai salah satu lembaga daerah yang memiliki kedudukan tinggi sebagai legislatif, sudah pasti memiliki beberapa fungsi dan juga tugas dan wewenang tertentu sebagai amanah Pasal 154 UU Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Laporan kinerja pimpinan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota selama persidangan tahun 2021 sampai dengan 2022 merupakan rangkaian pelaksanaan fungsi pembentukan Perda, anggaran dan pengawasan yang dilakukan oleh alat kelengkapan DPRD.
Fungsi Pembentukan Perda DPRD diwujudkan dalam bentuk Peraturan Daerah bersama Bupati, pada masa persidangan pertama kedua dan ketiga tahun 2022. Pembahasan Ranperda melalui alat kelengkapan DPRD.
Deni Asra menyampaikan, dalam rangka melakukan percepatan terhadap Penyusunan Peraturan Peraturan Daerah yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, maka telah ditetapkan 3 Ranperda yang telah disahkan menjadi Perda yaitu, 1. Ranperda Pertanggungjawaban APBD Tahun 2021, dan 2. Ranperda tentang Perubahan APBD Tahun 2022, dan 3. Ranperda tentang APBD Tahun 2023.
“Akan tetapi masih ada 5 Ranperda lagi yang masih dalam pembahasan yang terbagi dalam 2 garis besar yaitu, Ranperda Inisiatif DPRD sebanyak 3 buah dan Ranperda Pemerintah Daerah sebanyak 2 buah.
Tiga Ranperda Inisiatif DPRD tersebut yakni, 1. Ranperda tentang penyelenggaraan bantuan hukum, 2. Ranperda tentang perlindungan dan pemberdayaan petani, dan 3. Ranperda tentang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika.
Sementara 2 Ranperda Pemerintah Daerah yakni, Ranperda atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah, dan Ranperda tentang penyertaan modal pemerintah daerah.
Selanjutnya, pelaksanaan fungsi anggaran DPRD Kabupaten Limapuluh Kota diwujudkan dalam bentuk pembahasan untuk persetujuan bersama terhadap rancangan Perda tentang APBD yang diajukan oleh Kepala Daerah.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten 50 Kota, Wendi Chandra mengatakan bahwa capaian kinerja dalam fungsi anggaran DPRD telah melangkah maju meningkatkan anggaran percepatan pembangunan dan perbaikan ekonomi masyarakat dari tahun 2021.
Sepanjang tahun 2022, DPRD Limapuluh Kota telah mengeluarkan 5 keputusan, 3 buah tentang APBD TA 2022 dan 2 buah tentang struktur organisasi
1. Keputusan DPRD Nomor 13 Tahun 2022 tentang Penyempurnaan hasil evaluasi Gubernur terhadap Ranperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun anggaran 2021.
2. Keputusan DPRD Nomor 14 Tahun 2022 tentang Persetujuan DPRD terhadap hasil evaluasi Gubernur Sumbar tentang Ranperda Kabupaten Lima Puluh Kota tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2021 dan rancangan peraturan Bupati Limapuluh Kota tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Limapuluh Kota tahun anggaran 2021 untuk ditetapkan menjadi perda.
3. Keputusan DPRD Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pembentukan struktur organisasi dan personalia pansus Ranperda tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerah.
4. Keputusan DPRD Nomor 16 Tahun 2022 tentang Persetujuan evaluasi Gubernur Sumbar terhadap Ranperda tentang RAPBD Kabupaten Limapuluh Kota TA 2022 dan Ranperbup tentang penjabatan Limapuluh Kota tentang Penjabaran Perubahan APBD TA 2022 untuk ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, dan
5. Keputusan DPRD Nomor 17 Tahun 2022 tentang Pembentukan struktur Organisasi dan personalia Panja Ranperda penyertaan Modal Pemerintah Daerah.
Fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Limapuluh Kota diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap : a) pelaksanaan Perda dan Peraturan Kepala Daerah; b) pelaksanaan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh badan Pemeriksa Keuangan. Dalam pelaksanaan fungsi pengawasan tersebut dilaksanakan melalui alat kelengkapan yang terbagi dalam tiga komisi.
Selanjutnya, pelaksanaan rapat-rapat alat kelengkapan DPRD melalui mekanisme disusun oleh Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Limapuluh Kota. “Berbicara terlaksananya kegiatan rapat-rapat alat kelengkapan DPRD, memang sangat melelahkan sampai larut malam. Kadang-kadang memakai waktu hari libur. Namun itulah kenyataannya, kita berusaha agar rapat terlaksana dengan baik,” terang Syamsul Mikar.
Ketua DPRD Deni Asra mengingatkan, keberhasilan DPRD dalam menjalankan peran dan fungsinya, tidak hanya ditentukan oleh kewenangan formal yang dimiliki oleh kelembagaan DPRD, tapi yang jauh lebih penting adalah kapasitas dan kompetensi dari masing-masing individu/ personal para anggota dewan.
“Dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota untuk peningkatan wawasan dan produktivitas dalam menjalankan kewenangan tugas dan fungsi lembaga DPRD Kabupaten Limapuluh Kota dilakukan melalui bimbingan teknis bagi pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota,” ujar Deni Asra.(lipsus)